Rekonstruksi Pembunuhan Ojol di Bekasi Ungkap Detail Baru: Pelaku Gunakan Kayu dan Hilangkan Jejak

Fakta Baru Terungkap dalam Rekonstruksi Pembunuhan Ojol di Bekasi

Kasus pembunuhan pengemudi ojek online (ojol) berinisial MAW (39) oleh seorang sekuriti mal berinisial HJ (43) di Bekasi memasuki babak baru. Rekonstruksi yang digelar oleh Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengungkap sejumlah fakta yang sebelumnya belum terungkap.

Rekonstruksi yang berlangsung di pelataran Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kamis (27/3/2025), menghadirkan tersangka HJ untuk memperagakan adegan demi adegan pembunuhan. Dari rekonstruksi ini, penyidik menemukan bahwa HJ melakukan kekerasan yang lebih brutal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Detail Kekerasan yang Lebih Brutal

Iptu Muhammad Rizky Novrianto, Panit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, mengungkapkan bahwa pada adegan ke-6 rekonstruksi, terungkap pelaku menggunakan sebatang kayu untuk menghabisi nyawa korban. Kekerasan itu dilakukan secara membabi buta, dengan total tujuh kali pukulan. Lebih detailnya:

  • Enam pukulan: Dilayangkan ke bagian kepala korban.
  • Satu pukulan: Mengarah ke bagian pinggang korban.

Upaya Menghilangkan Jejak

Setelah memastikan MAW tewas, HJ berupaya menghilangkan jejak kejahatannya. Ia membersihkan darah di sekitar lokasi kejadian dan menyembunyikan jasad korban di dapur.

"Setelah itu tersangka membawa korban ke dapur untuk disembunyikan dengan menggunakan tikar dan kain," ujar Iptu Rizky.

Tak hanya itu, HJ juga membawa kabur sejumlah barang berharga milik korban, termasuk sepeda motor, tas, dan ponsel. Ponsel dan tas korban dibuang ke sungai tidak jauh dari rumah korban. Sementara sepeda motor korban dibawa ke rumah pelaku untuk digunakan sehari-hari.

Untuk mengelabui petugas, HJ mengganti pelat nomor asli sepeda motor dengan pelat nomor palsu. Pelat nomor asli kemudian dikubur di belakang rumahnya.

Kronologi Penemuan Jasad Korban

Seperti diberitakan sebelumnya, MAW ditemukan tewas terbungkus tikar dan kasur di rumahnya di Jalan Nusa Penida III, Aren Jaya, Bekasi Timur, pada Senin (3/3/2025) pukul 20.30 WIB. Penemuan jasad korban bermula dari kecurigaan teman korban, AGP (38), yang merasa khawatir karena MAW tidak bisa dihubungi selama beberapa hari.

AGP bersama HW kemudian berinisiatif mendatangi rumah korban. Sesampainya di rumah korban, AGP mengetuk pintu namun tidak ada jawaban. Pintu rumah terkunci dari dalam, tetapi jendela tidak terkunci. AGP kemudian membuka kunci tambahan melalui jendela dan masuk ke dalam rumah.

Saat memasuki rumah, AGP mencium bau busuk yang menyengat. Bau tersebut ternyata berasal dari jasad MAW yang terbungkus tikar dan kasur. AGP kemudian keluar rumah dan memberitahu HW tentang penemuan mayat tersebut.

Kasus ini masih terus dalam penyelidikan pihak kepolisian untuk mengungkap motif sebenarnya dari pembunuhan tersebut dan memastikan semua fakta terkait kasus ini terungkap sepenuhnya.