PLN Jamin Keandalan Pasokan Listrik Nasional Selama Lebaran dengan Sistem Digital Terintegrasi
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya untuk menjaga keandalan pasokan listrik di seluruh Indonesia. Langkah ini diambil untuk memastikan masyarakat dapat merayakan hari kemenangan dengan tenang dan tanpa gangguan kelistrikan. Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, memimpin langsung upaya pemantauan dan monitoring digital secara menyeluruh, sebagai wujud kesiapsiagaan perusahaan dalam menghadapi lonjakan kebutuhan listrik selama periode libur Lebaran.
PLN telah menetapkan masa siaga kelistrikan sejak 17 Maret hingga 11 April 2025. Dalam periode ini, seluruh infrastruktur kelistrikan, mulai dari pembangkitan hingga distribusi, berada dalam kondisi siap operasi. Darmawan Prasodjo menekankan bahwa PLN sebagai perpanjangan tangan pemerintah, bertanggung jawab penuh untuk memastikan momen penting bagi umat Islam ini berjalan lancar. “Listrik harus maksimal, andal, dan prima,” tegasnya.
Sistem Digital Terintegrasi: Pilar Keandalan PLN
Kunci dari kesiapan PLN terletak pada implementasi sistem digital terintegrasi yang memungkinkan pemantauan real-time terhadap seluruh proses bisnis kelistrikan. Sistem ini mencakup:
- Pemantauan Distribusi Daya: Pengawasan langsung terhadap aliran listrik di seluruh jaringan distribusi.
- Deteksi Dini Potensi Gangguan: Identifikasi cepat terhadap potensi masalah sebelum menyebabkan pemadaman.
- Optimalisasi Pengaturan Beban: Penyesuaian beban listrik secara dinamis untuk menjaga stabilitas jaringan.
Sistem digital ini juga memantau ketersediaan pasokan energi primer untuk pembangkit listrik, terintegrasi langsung dengan database Kementerian ESDM. Dengan demikian, PLN dapat mengambil langkah preventif dan responsif untuk mengatasi setiap potensi kendala.
Darmawan menjelaskan bahwa digitalisasi sistem kelistrikan telah terbukti efektif dalam meningkatkan keandalan pasokan listrik. Sistem ini tidak hanya mempercepat respons terhadap gangguan, tetapi juga menjaga stabilitas pasokan listrik di tengah tingginya permintaan selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Cadangan Daya yang Mumpuni
Berdasarkan data monitoring, daya mampu pembangkit saat ini mencapai 67 GW, sementara beban puncak nasional diperkirakan sebesar 45 GW. Ini berarti PLN memiliki cadangan daya sebesar 22 GW atau 49%, angka yang ideal untuk memastikan suplai kelistrikan yang stabil selama periode penting ini.
Kecukupan daya ini didukung oleh pasokan energi primer yang aman, dengan ketersediaan batu bara lebih dari 22 hari operasi (HOP), gas lebih dari 30 HOP, dan BBM lebih dari 20 HOP.
Pemantauan Langsung dan Kesiapan Unit di Seluruh Indonesia
PLN melakukan pemantauan daring ke berbagai unit di seluruh Indonesia untuk memastikan kesiapan operasional. Hasilnya menunjukkan bahwa seluruh unit, termasuk subholding dan anak usaha PLN Group, siap memberikan layanan kelistrikan yang prima selama Ramadhan dan Idul Fitri.
Manager PLN UPT Balikpapan, Jati Pharmadita, melaporkan bahwa 29 gardu induk dengan total daya 2.100 MVA dan jalur transmisi sepanjang 1.926 km sirkuit dalam kondisi siap siaga untuk melayani Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. “Secara umum, kondisi sistem normal dengan cadangan daya cukup. Peralatan sudah dipersiapkan dalam kondisi aman dan zero anomali,” ujarnya.
Senada, Manager PLN UP2B Makassar, Mudakir, memastikan kecukupan daya untuk sistem Sulawesi bagian Selatan (Sulbagsel) dengan daya mampu pasok 2.329 MW, beban puncak 1.497 MW, dan cadangan sebesar 832 MW.
Di ujung Barat Indonesia, Manajer PLN UP3 Banda Aceh, Eka Rahma Daniati, menyampaikan kecukupan daya di wilayahnya dengan proyeksi beban puncak pada Hari Raya Idul Fitri sebesar 134,5 MW. PLN UP3 Banda Aceh menyiapkan 209 personel dan posko siaga kelistrikan di 15 lokasi dan posko siaga mudik lebaran di 9 lokasi.
Dengan persiapan matang ini, PLN berharap masyarakat dapat menjalankan ibadah dan berkumpul bersama keluarga dengan nyaman. Untuk layanan kelistrikan, masyarakat dapat mengakses Aplikasi PLN Mobile.