Aksi Cosplay Power Ranger Berujung Petaka: Pengendara Motor Terjatuh Akibat Ugal-ugalan

Aksi Nekat Berujung Celaka: Cosplayer Power Ranger Alami Kecelakaan Tunggal

Sebuah video yang viral di media sosial baru-baru ini memperlihatkan seorang pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan tunggal akibat perilaku ugal-ugalan di jalan raya. Ironisnya, pengendara tersebut terlihat mengenakan kostum lengkap Power Ranger berwarna merah, atau yang dikenal sebagai cosplay Ranger Merah.

Insiden ini terekam dan diunggah oleh akun Medsoszone di platform Threads, dengan keterangan yang menyebutkan, "Viral Pria Cosplay jadi Power Rangers ngebut sambil atraksi gaya terbang berujung laka". Lokasi pasti kejadian tersebut tidak disebutkan secara detail, namun video tersebut memperlihatkan pengendara mengendarai sepeda motor Yamaha Lexi yang telah dimodifikasi dengan pelek variasi.

Dalam rekaman video yang beredar, terlihat jelas bagaimana pengendara yang mengenakan kostum Power Ranger tersebut kehilangan kendali saat melakukan manuver berbahaya. Akibatnya, ia terjatuh dan mengalami luka-luka. Kostum Power Ranger yang dikenakannya pun terlihat robek di bagian lengan kanan, menandakan benturan keras yang terjadi.

Pemerhati masalah transportasi dan hukum, Budiyanto, menanggapi kejadian ini dengan menekankan pentingnya kesadaran akan aturan lalu lintas bagi seluruh pengguna jalan. Ia menjelaskan bahwa jalan umum adalah fasilitas publik yang digunakan untuk berbagai aktivitas masyarakat, sehingga ketertiban dan keselamatan harus menjadi prioritas utama.

"Untuk ketertiban di jalan umum tentunya ada aturan yang mengatur sehingga mereka paham tentang tata cara berlalu lintas yang benar," ujar Budiyanto kepada Kompas.com.

Budiyanto, yang juga merupakan mantan Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, menambahkan bahwa setiap pengendara harus mampu menyeimbangkan hak dan kewajibannya saat berada di jalan raya. Ia menyayangkan bahwa banyak remaja yang hanya mengikuti tren tanpa mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi.

"Inilah kadang-kadang yang kurang dimengerti dan dipahami oleh anak-anak remaja sekadar mengikuti tren kekinian tanpa memperhitungkan risiko yang akan terjadi," katanya.

Selain melakukan aksi ugal-ugalan, pengendara tersebut juga tidak mengenakan helm saat berkendara. Hal ini semakin memperparah risiko cedera yang dialaminya saat kecelakaan terjadi. Kostum Power Ranger yang dikenakannya pun tidak mampu memberikan perlindungan yang memadai terhadap tubuhnya.

Budiyanto menekankan pentingnya kecerdasan emosional dalam berkendara, sehingga pengendara mampu menilai situasi dengan jernih dan mengambil keputusan yang tepat. Ia juga mengingatkan akan pentingnya menanamkan prinsip defensive driving, yaitu taat aturan, tidak senang melanggar, dan mengutamakan keselamatan.

"Kecerdasan mengelola emosi di jalann sangat penting dan perlu sehingga mampu menilai dengan jernih terhadap lingkungan dalam situasi apa pun," katanya.

"Tanamkan defensive driving (taat aturan, tidak senang melanggar, mengutamakan keselamatan) dan sebagainya," katanya.

Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan No. 22 Tahun 2009 secara jelas mengatur tentang tata cara berlalu lintas yang benar. Pasal 105 menyebutkan bahwa setiap orang yang menggunakan jalan wajib berperilaku tertib dan mencegah hal-hal yang dapat merintangi, membahayakan keamanan dan keselamatan lalu lintas, atau menimbulkan kerusakan.

Pentingnya Kesadaran dan Tanggung Jawab di Jalan Raya

Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua, khususnya para generasi muda, akan pentingnya kesadaran dan tanggung jawab dalam berlalu lintas. Jalan raya bukanlah arena untuk melakukan aksi-aksi berbahaya yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain. Mengikuti tren atau sekadar mencari sensasi tidak sebanding dengan risiko yang harus ditanggung.

Mematuhi aturan lalu lintas, menggunakan perlengkapan keselamatan yang memadai, dan mengutamakan keselamatan diri sendiri dan orang lain adalah kunci untuk menciptakan lingkungan lalu lintas yang aman dan nyaman bagi semua. Mari jadikan jalan raya sebagai ruang publik yang bertanggung jawab dan beradab.