Banjir Dahsyat Terjang Bekasi, Rumah Kevin Andrean Luluh Lantak Tertimbun Lumpur
Banjir bandang yang melanda Bekasi dan sekitarnya pada hari Rabu, 26 Maret 2025, telah meninggalkan duka mendalam bagi banyak warga, tak terkecuali keluarga Kevin Andrean. Kediaman ibunda Kevin di kawasan tersebut mengalami kerusakan parah akibat terjangan air setinggi 4,5 meter, bahkan mencapai lantai dua rumah.
Saat ditemui di Studio Rumpi No Secret Trans TV, Kevin dengan raut wajah sedih menceritakan pengalaman pahitnya menghadapi bencana alam ini. "Rumah mama tenggelam satu lantai, atap rusak semua karena terendam banjir," ungkapnya. Dampak banjir kali ini jauh lebih besar dibandingkan banjir yang terjadi pada tahun 2020 lalu. Jika sebelumnya air hanya menggenangi lantai satu, kali ini air bah meluluh lantakkan hingga lantai dua.
"Updatenya masih banyak lumpur ya. Lantai 1 udah nggak kelihatan sama sekali, lantai 2 juga kemasukan air. Jadi memang perlu banyak penanganan," ujar Kevin, menggambarkan betapa parahnya kondisi rumahnya pasca banjir. Lumpur tebal menutupi seluruh bagian rumah, menyulitkan proses pembersihan dan pemulihan.
Banjir juga menyebabkan Kevin dan keluarganya terisolasi. Pasokan listrik dan air bersih terputus. Setelah air surut pun, mereka masih kesulitan untuk beraktivitas karena jalanan tertutup lumpur setinggi dengkul. "Depan rumah masih lumpur sampai dengkul. Jadi nggak bisa aktivitas apa pun, harus ada penanganan ekstra," imbuhnya.
Kerugian materi yang dialami Kevin dan keluarga akibat banjir ini tidaklah sedikit. Perabotan rumah tangga seperti plafon, AC, sofa, dan berbagai barang elektronik rusak total. "Ya plafon udah hancur, AC terendam, semuanya di lantai 1 udah nggak ada apa-apa lagi. Sofa-sofa segala macam udah rusak semua," jelasnya.
Kevin berharap pemerintah daerah maupun pusat dapat memberikan perhatian lebih dan bantuan yang dibutuhkan untuk menanggulangi dampak banjir. Ia juga mengimbau agar bantuan segera disalurkan kepada warga terdampak banjir di wilayah Bekasi, Jatiasih, dan Vila Nusa Indah. "Semoga ada bantuan dari pemerintah daerah atau pusat, karena masih banyak warga yang butuh bantuan," harapnya.
Bencana banjir ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya menjaga lingkungan dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam. Solidaritas dan kepedulian terhadap sesama juga menjadi kunci untuk meringankan beban para korban dan mempercepat proses pemulihan.
Berikut adalah daftar kerusakan yang dialami keluarga Kevin Andrean akibat banjir:
- Rumah terendam banjir setinggi 4,5 meter.
- Lantai satu dan dua rumah tertutup lumpur.
- Atap rumah rusak.
- Plafon hancur.
- AC rusak.
- Sofa dan perabotan lainnya rusak.
- Akses jalan tertutup lumpur.
- Listrik dan air bersih terputus.
Kevin Andrean dan keluarga sangat mengharapkan uluran tangan dari berbagai pihak untuk membantu memulihkan kondisi rumah dan kehidupan mereka pasca bencana banjir ini. Bantuan sekecil apapun akan sangat berarti bagi mereka dan para korban banjir lainnya.