Demam iPhone Melanda Semarang: Bisnis Sewa Raup Untung Gede Jelang Idul Fitri

Demam iPhone Melanda Semarang: Bisnis Sewa Raup Untung Gede Jelang Idul Fitri

Menjelang perayaan Idul Fitri 1446 H, fenomena unik terjadi di Kota Semarang. Bisnis persewaan iPhone mengalami lonjakan permintaan yang signifikan, membawa berkah tersendiri bagi para pelaku usaha. Kebutuhan untuk mengabadikan momen-momen spesial selama bulan Ramadhan dan libur Lebaran menjadi pendorong utama tren ini.

Kasyful Albab Al Musthofa, seorang pengusaha rental iPhone di Semarang, mengungkapkan bahwa permintaannya meningkat hingga tiga kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Peningkatan ini didorong oleh berbagai aktivitas masyarakat selama Ramadhan dan menjelang Lebaran, seperti buka bersama (bukber), kegiatan berbagi takjil, dan rencana liburan.

"Dua minggu terakhir ini meningkat pesat, karena banyak yang bukber, sahur, bagi-bagi takjil, apalagi ini kan mendekati libur lebaran," ujarnya.

Daya Tarik iPhone di Kalangan Muda

Tren penyewaan iPhone ini didominasi oleh kalangan remaja hingga dewasa dengan rentang usia 17 hingga 30 tahun. Beberapa faktor yang mendorong tren ini antara lain:

  • Gengsi dan Status Sosial: iPhone seringkali dianggap sebagai simbol status, sehingga banyak orang ingin merasakan pengalaman menggunakan iPhone meskipun belum mampu membelinya.
  • Kebutuhan Fotografi dan Videografi: Kualitas kamera iPhone yang mumpuni menjadi daya tarik utama, terutama untuk keperluan dokumentasi dan pembuatan konten media sosial.
  • Kebutuhan Usaha: Beberapa penyewa menggunakan iPhone untuk membuat portofolio usaha karena kualitas gambar yang dihasilkan lebih baik.

Harga Sewa dan Jaminan Keamanan

Kasyful menawarkan berbagai seri iPhone untuk disewakan, mulai dari iPhone XR hingga iPhone 13. Harga sewa bervariasi, mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per hari, tergantung pada seri iPhone dan durasi sewa. Ia juga menyediakan opsi sewa per jam dengan harga mulai dari Rp 10.000.

Mengingat risiko kehilangan atau kerusakan, Kasyful menerapkan sistem jaminan yang ketat. Penyewa dari Semarang wajib menyerahkan KTP atau SIM, sementara penyewa dari luar Semarang harus menambahkan STNK atau paspor sebagai jaminan.

"Di lapak kita pernah ada iPhone yang dibawa ke pegadaian. Terus ada juga sekali yang iPhonenya gak balik, dicuri. Dan ternyata orangnya itu kriminal kelas kakap. Akhirnya ketangkep, iPhone udah hilang mungkin dijual," ungkapnya.

Ekspansi Bisnis dan Omzet Puluhan Juta

Saat ini, Kasyful memiliki lebih dari 30 unit iPhone yang disewakan. Ia bahkan tengah melebarkan sayap bisnisnya ke empat kota, yaitu Semarang, Jogja, Solo, dan Jakarta. Berkat lonjakan permintaan ini, omzet yang diraihnya selama bulan Ramadhan mencapai puluhan juta Rupiah.

"Lebaran besok sudah banyak yang booking. Tapi rata-rata mereka dateng tiba-tiba satu jam sebelum nyewa baru ngechat," katanya.

Fenomena ini menunjukkan bahwa bisnis persewaan iPhone memiliki potensi yang menjanjikan, terutama di momen-momen spesial seperti Lebaran. Kualitas kamera yang unggul dan gengsi merek iPhone menjadi daya tarik utama bagi para konsumen. Namun, pelaku usaha juga perlu memperhatikan faktor keamanan untuk melindungi aset mereka.