Banjir Parah di Perumahan Pondok Gede Permai Bekasi: Warga Mengungsi, Menghadapi Kerugian Materil dan Trauma Psikologis
Banjir Parah di Perumahan Pondok Gede Permai Bekasi: Warga Mengungsi, Menghadapi Kerugian Materil dan Trauma Psikologis
Banjir besar yang melanda Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Bekasi, telah mengakibatkan kerugian materiil yang signifikan bagi para penghuninya dan menimbulkan trauma psikologis. Tinggi air yang mencapai 80 cm pada pagi hingga siang hari memaksa ratusan warga mengungsi ke tenda-tenda darurat yang didirikan di kantor BNPB Jatiasih. Arus deras Kali Bekasi bahkan sempat menghambat upaya evakuasi tim penyelamat.
Sri Rahayu, salah satu warga PGP, menceritakan kepiluannya. Rumahnya terendam hingga lantai dua, menenggelamkan seluruh perabotan dan harta bendanya. "Semua barang habis terendam," ujarnya dengan nada sedih. "Kasur, piring, gelas, lemari, baju… semuanya hilang. Lebaran tahun ini bukan hanya baju baru yang harus dibeli, tapi juga semua perabotan rumah." Kejadian ini semakin menyayat hatinya karena banjir kali ini terjadi di bulan Ramadhan.
Intarsih, warga lainnya, mengungkapkan trauma psikologis yang dialaminya. Meskipun sebelumnya lantai dua rumahnya masih aman dari genangan, tinggal di pengungsian telah menimbulkan perubahan signifikan dalam kehidupannya. "Lebih banyak bengong," akunya sambil tersenyum getir. "Tapi senang juga, bisa kumpul dengan tetangga, saling berbagi cerita. Ada yang pancinya hanyut, ada yang freezernya hilang." Ia membandingkan situasi di pengungsian dengan saat berada di rumah yang terendam. "Di rumah, saya stres terus memikirkan kapan air surut dan bagaimana membersihkan rumah nanti. Di sini, setidaknya beban itu sedikit berkurang."
Namun, ketakutan masih menghantui Intarsih untuk kembali ke rumah. Ia menceritakan pengalaman beberapa tetangganya yang menemukan ular dan biawak di dalam rumah mereka setelah banjir surut. "Mau pulang sekarang juga takut-takut," katanya. "Tiap banjir selalu ada hewan-hewan seperti itu yang keluar dari kali."
Kondisi ini menunjukkan betapa besar dampak banjir bagi warga PGP, tak hanya kerugian harta benda, namun juga trauma psikologis yang perlu mendapat perhatian serius. Kehadiran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di posko pengungsian menandakan keprihatinan pemerintah atas kejadian ini. Gibran sempat menanyakan kondisi para pengungsi dan meninjau langsung rumah-rumah warga yang terdampak. Peristiwa ini menyoroti perlunya penanganan yang komprehensif, baik dalam aspek penyelamatan dan evakuasi, maupun dalam pemulihan pascabanjir, termasuk pendampingan psikologis bagi para korban.
Kondisi yang Dihadapi Warga PGP: * Kerugian harta benda yang signifikan, seluruh perabotan rumah tangga terendam. * Trauma psikologis akibat bencana dan tinggal di pengungsian. * Ketakutan untuk kembali ke rumah karena potensi bahaya satwa liar. * Sulitnya evakuasi karena arus Kali Bekasi yang deras.
Peristiwa banjir di PGP ini menjadi pengingat penting bagi pemerintah dan masyarakat akan pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan menghadapi kejadian serupa di masa mendatang. Pemulihan pascabanjir juga perlu diperhatikan, termasuk aspek kesehatan mental para korban.