PKS Pandeglang Usut Dugaan Kekerasan Anggota DPRD Terhadap Perempuan: Klarifikasi Segera Dilakukan

PKS Pandeglang Usut Dugaan Kekerasan Anggota DPRD Terhadap Perempuan: Klarifikasi Segera Dilakukan

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pandeglang merespons cepat tuduhan kekerasan yang dialamatkan kepada salah satu anggotanya, Rifki Rafsanjani, anggota DPRD Pandeglang dari Fraksi PKS. Tuduhan ini mencuat setelah seorang perempuan berinisial MP mengaku menjadi korban kekerasan yang diduga dilakukan oleh Rifki. Pengakuan MP viral di media sosial, mendorong PKS Pandeglang untuk segera mengambil tindakan.

Ketua Fraksi PKS DPRD Pandeglang, Dodi Setiawan, menyatakan bahwa pihaknya akan segera memanggil Rifki Rafsanjani untuk dimintai klarifikasi terkait tuduhan tersebut. "Informasi tersebut viral di media sosial, untuk itu kami dari Fraksi PKS akan menindaklanjuti dugaan informasi tersebut dengan cara memanggil yang bersangkutan untuk dimintai klarifikasi dalam waktu dekat," ujar Dodi.

Dodi menegaskan bahwa PKS Pandeglang memandang serius kasus ini. Meskipun demikian, ia juga menekankan bahwa kasus ini merupakan urusan pribadi Rifki Rafsanjani, dan PKS sebagai institusi tidak terlibat langsung. Pihaknya juga menghormati hak korban untuk mengambil langkah hukum jika merasa perlu.

"Kita serahkan kepada yang bersangkutan karena urusan pribadi, dan kita tidak bisa menghalangi itu hak korban. Sementara kita juga memberlakukan asas praduga tak bersalah," kata Dodi. Ia menambahkan bahwa PKS akan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku jika korban memilih untuk melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.

Tuduhan kekerasan ini bermula dari unggahan MP di media sosial. Dalam unggahannya, MP membagikan cerita mengenai rentetan peristiwa kekerasan yang dialaminya. Ia juga menyertakan bukti berupa foto percakapan WhatsApp yang menunjukkan luka-luka akibat kekerasan fisik yang diduga dilakukan oleh Rifki Rafsanjani.

Selain kekerasan fisik, MP juga menuding Rifki Rafsanjani telah menyalahgunakan identitasnya untuk melakukan pinjaman online (pinjol) sebesar Rp 18 juta. Tudingan ini semakin memperburuk situasi dan menambah daftar panjang dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh anggota DPRD tersebut.

Kasus ini menjadi perhatian publik dan menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak pihak yang mengecam tindakan kekerasan terhadap perempuan dan menuntut agar kasus ini diusut tuntas. PKS Pandeglang sendiri menyatakan komitmennya untuk bersikap transparan dan kooperatif dalam menyelesaikan kasus ini. Pemanggilan terhadap Rifki Rafsanjani diharapkan dapat memberikan titik terang dan mengungkap fakta yang sebenarnya.

Berikut adalah poin-poin penting dari kasus ini:

  • Seorang perempuan berinisial MP mengaku menjadi korban kekerasan yang diduga dilakukan oleh Rifki Rafsanjani, anggota DPRD Pandeglang dari Fraksi PKS.
  • PKS Pandeglang akan memanggil Rifki Rafsanjani untuk dimintai klarifikasi terkait tuduhan tersebut.
  • Korban juga menuding Rifki Rafsanjani telah menyalahgunakan identitasnya untuk melakukan pinjaman online (pinjol).
  • PKS Pandeglang menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum jika korban memilih untuk melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.
  • Kasus ini menjadi perhatian publik dan menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat.

Kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak mengenai pentingnya menghormati hak-hak perempuan dan menindak tegas segala bentuk kekerasan. PKS Pandeglang diharapkan dapat menyelesaikan kasus ini secara adil dan transparan, serta memberikan sanksi yang tegas jika terbukti ada pelanggaran yang dilakukan oleh anggotanya.

Proses klarifikasi dan investigasi yang dilakukan oleh PKS Pandeglang akan menjadi sorotan publik. Masyarakat menantikan hasil dari proses tersebut dan berharap agar keadilan dapat ditegakkan bagi korban.