Antisipasi Lonjakan Pemudik, Pelabuhan Benoa Siagakan Armada Tambahan ke Nusa Tenggara
Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Pelabuhan Benoa di Denpasar, Bali, meningkatkan kesiapsiagaan dengan menyiagakan armada tambahan untuk mengantisipasi lonjakan pemudik yang hendak menuju Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Langkah ini diambil sebagai respons terhadap proyeksi peningkatan volume penumpang yang diperkirakan akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa, Herbert Paruntungan Marpaung, menjelaskan bahwa empat kapal telah disiapkan khusus untuk melayani rute penyeberangan ke NTT dan NTB. Armada tersebut terdiri dari tiga kapal milik PT Pelni (Persero) dan satu kapal perintis. Total kapasitas yang tersedia mencapai 5.275 penumpang, yang diharapkan dapat mengakomodasi kebutuhan transportasi laut selama periode mudik Lebaran. "Kami telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan kelancaran arus mudik melalui Pelabuhan Benoa," ujar Herbert di dermaga timur Pelabuhan Benoa, Rabu (26/3/2025).
Detail Kapal yang Disiagakan:
- Kapal Pelni: Tiga unit, masing-masing dengan kapasitas normal 1.000 penumpang. Namun, untuk mengoptimalkan pelayanan, dispensasi diberikan sehingga kapasitas maksimal per kapal menjadi 1.500 penumpang.
- Kapal Perintis: Satu unit, dengan kapasitas 475 penumpang.
Herbert menambahkan, peningkatan jumlah penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Benoa telah terlihat, mencapai 10 persen dibandingkan hari-hari biasa. Rute yang paling diminati adalah Waingapu (NTT) dan Bima (NTB), yang menyumbang lebih dari 80 persen dari total penumpang. Pihaknya juga memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada hari ini, dengan perkiraan jumlah penumpang mencapai 1.100 orang. Hingga tanggal 28 Maret 2025, diperkirakan sebanyak 1.967 penumpang akan berlayar menuju NTT dan NTB.
Selain armada yang disiagakan khusus untuk mudik, Pelabuhan Benoa juga memiliki 16 kapal lain yang beroperasi untuk aktivitas rutin harian dan pariwisata. Secara keseluruhan, terdapat 69 kapal yang beroperasi di Pelabuhan Sanur dan 12 kapal di Pelabuhan Serangan yang dipastikan laik berlayar. Herbert menegaskan bahwa tarif tiket kapal tetap mengacu pada peraturan Kementerian Perhubungan dan tidak mengalami perubahan selama periode mudik Lebaran. Pihaknya juga mengantisipasi peningkatan jumlah wisatawan yang akan tiba di Bali melalui tiga pelabuhan tersebut, yang diperkirakan mulai terjadi pada H-5 Lebaran 2025.