Banjir Kampung Gabus Bekasi: Ribuan Rumah Terendam, Warga Desak Bupati Segera Beri Bantuan dan Tetapkan Posko Pengungsian

Banjir Kampung Gabus Bekasi: Krisis Logistik dan Minimnya Respon Pemerintah

Banjir yang melanda Kampung Gabus, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sejak Selasa (4/3/2025) pagi hingga kini belum surut. Ribuan rumah warga terendam dengan ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 sentimeter hingga mencapai dua meter. Kondisi ini telah mengakibatkan krisis logistik dan mendesak warga untuk meminta bantuan pemerintah daerah. Ketiadaan posko pengungsian menambah beban penderitaan warga yang terdampak.

Salah seorang warga, Jimin (52), mengungkapkan keprihatinannya atas lambannya respon pemerintah. Ia menuturkan, hingga Rabu (5/3/2025), belum ada bantuan logistik yang signifikan dan belum ada posko pengungsian yang didirikan untuk menampung warga yang rumahnya terendam. “Yang paling dibutuhkan sekarang adalah makanan, pakaian, obat-obatan, dan yang terpenting adalah posko pengungsian. Sampai saat ini belum ada satupun,” ujar Jimin saat ditemui di lokasi kejadian.

Jimin dan warga lainnya mengeluhkan kurangnya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bekasi. Mereka mendesak Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, untuk segera turun langsung ke lapangan dan meninjau lokasi banjir di Kampung Gabus. Jimin menekankan pentingnya kehadiran langsung Bupati, bukan hanya sekadar pemantauan dari jarak jauh. “Harapan kami, Pak Bupati bisa turun langsung ke Kampung Gabus, melihat kondisi warga secara langsung. Jangan hanya melihat satu titik saja, tapi seluruh wilayah yang terdampak,” tegas Jimin. Ia juga menyoroti pentingnya penanganan yang merata, bukan hanya fokus pada satu lokasi saja.

Ketiadaan akses terhadap bantuan medis juga menjadi perhatian serius. Minimnya pasokan obat-obatan membuat warga yang memiliki penyakit kronis semakin rentan terhadap dampak kesehatan dari banjir. Kondisi sanitasi yang buruk juga berpotensi menimbulkan penyakit menular. Oleh karena itu, kehadiran posko kesehatan darurat sangat diperlukan untuk mengatasi hal ini. Selain itu, bantuan berupa perlengkapan kebersihan juga sangat dibutuhkan untuk mencegah penyebaran penyakit.

Ketidakhadiran Bupati dan jajarannya dalam memberikan bantuan logistik yang dibutuhkan semakin menambah kekesalan warga. Jimin berharap pemerintah daerah segera mengambil tindakan cepat dan tepat untuk membantu warga yang terdampak banjir, termasuk menyediakan fasilitas pengungsian dan memastikan distribusi bantuan logistik dapat menjangkau seluruh warga yang membutuhkan secara merata dan efisien. Perlu adanya koordinasi yang terintegrasi antara pemerintah daerah, lembaga sosial, dan relawan agar penanggulangan bencana ini dapat berjalan efektif.

Pemerintah Kabupaten Bekasi perlu segera menindaklanjuti keluhan warga dan mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi di Kampung Gabus. Tanggung jawab pemerintah dalam melindungi warganya harus diutamakan dan diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata di lapangan.