Lesunya Bisnis Bengkel Motor di Surabaya Jelang Lebaran: Tradisi Servis Kendaraan Mudik Memudar?
Sepinya Bengkel Motor di Surabaya Jelang Lebaran 2025
Tradisi mudik Lebaran di Indonesia selalu identik dengan persiapan matang, termasuk memastikan kondisi kendaraan prima. Dulu, bengkel motor di Surabaya selalu kebanjiran pelanggan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Namun, pemandangan berbeda terlihat pada Lebaran 2025 ini. Beberapa bengkel motor justru mengeluhkan sepinya pelanggan, menandakan adanya perubahan tren atau kondisi ekonomi yang memengaruhi perilaku masyarakat.
Penurunan Drastis Pasca Pandemi
Bengkel Menur Motor, yang terletak di Jalan Raya Menur, Airlangga, Surabaya, merasakan dampak penurunan pelanggan secara signifikan. Menurut Tita (42), salah seorang pegawai bengkel, penurunan ini mulai terasa setelah pandemi Covid-19. Dulu, menjelang Lebaran, bengkelnya selalu dipenuhi motor yang antre untuk diservis. Kini, jumlahnya jauh berkurang.
"Sepi banget tahun ini. Dulu dekat Lebaran pasti penuh, sekarang sepi," ujarnya. Sebelum pandemi, Menur Motor bisa melayani sekitar 50 motor menjelang Lebaran. Namun, tahun ini, jumlahnya hanya berkisar antara 24 hingga 30 motor.
Dampak Ekonomi yang Memburuk
Kondisi serupa juga dialami oleh bengkel Eka Jaya Motor di Jalan Karah, Jambangan, Surabaya. Agung (56), pemilik bengkel, memperkirakan penurunan pelanggan mencapai 50 persen dibandingkan sebelum pandemi. "Setelah pandemi, langsung anjlok 50 persen," katanya. Dulu, seminggu sebelum Lebaran, bengkelnya selalu ramai sampai menolak pelanggan. Kini, hanya terlihat beberapa motor yang parkir.
Agung menduga penurunan ini disebabkan oleh kondisi ekonomi yang semakin sulit. Banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang, termasuk untuk servis kendaraan.
"Mungkin karena sekarang ekonomi makin memburuk, banyak yang PHK, jadi orang juga mungkin mikir-mikir kalau ngeluarin uang buat servis," jelasnya.
Puncak Keramaian yang Bergeser
Steven (50), pemilik bengkel Motul Metro Motor di Jalan Menur, Surabaya, mengungkapkan bahwa sebelum pandemi, puncak keramaian servis motor terjadi sekitar dua minggu sebelum Lebaran. Namun, kini, puncak keramaian bergeser menjadi tiga hari sebelum Lebaran, dan itupun masih tergolong sepi.
Meski demikian, Steven mengakui bahwa jumlah pelanggan tetap mengalami peningkatan dibandingkan hari biasa. Menjelang Lebaran, bengkelnya bisa melayani sekitar 30 hingga 50 motor per hari, sedangkan di hari biasa hanya sekitar 10 hingga 20 motor.
Jenis Servis yang Umum Dilakukan
Steven menambahkan, pelanggan yang datang ke bengkelnya umumnya melakukan servis dasar, seperti servis karburator, penggantian kampas rem, dan penggantian ban.
- Servis Karburator
- Penggantian Kampas Rem
- Penggantian Ban
Penurunan jumlah pelanggan bengkel motor jelang Lebaran di Surabaya ini menjadi indikasi adanya perubahan perilaku masyarakat dan kondisi ekonomi yang memengaruhi tradisi mudik. Apakah tren ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang? Hanya waktu yang bisa menjawab.