InJourney Hospitality Optimalkan Wisata Domestik dan Kerja Sama Swasta untuk Redam Dampak Pemangkasan Anggaran
InJourney Hospitality Genjot Wisata Domestik dan Kolaborasi Swasta Hadapi Efisiensi Anggaran
Jakarta, Indonesia - InJourney Hospitality, perusahaan yang menaungi jaringan hotel BUMN, mengambil langkah strategis untuk mengatasi dampak pemangkasan anggaran pemerintah. Alih-alih terpukul dengan kebijakan tersebut, perusahaan justru melihatnya sebagai peluang untuk memperkuat daya saing dan memperluas jangkauan pasar.
Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat, menekankan pentingnya mengoptimalkan potensi wisata domestik. Ia mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih memilih berlibur di dalam negeri, menikmati keindahan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) seperti Borobudur, Mandalika, Danau Toba, Labuan Bajo, dan Likupang yang tak kalah menarik dari destinasi mancanegara.
"Kami berharap, dengan mendorong masyarakat untuk berlibur di dalam negeri, tidak hanya sektor pariwisata yang diuntungkan, tetapi juga perekonomian secara keseluruhan. Peningkatan trafik wisatawan domestik akan berdampak positif pada peningkatan belanja di dalam negeri," ujar Christine dalam konferensi pers di kantor InJourney.
Strategi Diversifikasi Pasar
Selain mengandalkan pasar domestik, InJourney Hospitality juga gencar membidik pasar baru, termasuk sektor swasta dan wisatawan mancanegara. Marketing Group Head InJourney, Retna Murti, menjelaskan bahwa efisiensi anggaran menjadi pemicu untuk keluar dari zona nyaman dan lebih proaktif dalam menjaring pelanggan.
"Dulu, mungkin kita lebih banyak menunggu tamu dari kementerian untuk menginap. Sekarang, kita tidak bisa tinggal diam. Justru, InJourney Hospitality harus lebih giat lagi merambah industri-industri swasta," kata Retna.
Fokus pada Kerja Sama dan Penawaran Bundling
Salah satu strategi yang diterapkan adalah menjalin kerja sama dengan agen perjalanan wisata (travel agent) untuk menawarkan paket bundling menginap dan berwisata. InJourney Hospitality juga berupaya menghadirkan acara-acara menarik dan menargetkan perusahaan global untuk memanfaatkan fasilitas ruang rapat yang tersedia di hotel-hotel BUMN.
"Kami sudah mulai menyasar pasar private companies yang mengadakan banyak acara global, internasional, maupun dalam negeri," jelas Christine.
Memanfaatkan Potensi MICE
Dengan total 5.000 kamar yang tersebar di 38 hotel di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Bali, InJourney Hospitality juga berfokus pada pengembangan segmen Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). Salah satu contohnya adalah Bali Beach Hotel, yang disiapkan khusus untuk kegiatan MICE dengan kapasitas convention hingga 5.000 orang dan 273 kamar yang siap melayani kebutuhan forum dan pertemuan.
InJourney Hospitality berharap, dengan berbagai strategi ini, dampak efisiensi anggaran dapat diminimalkan dan kinerja perusahaan tetap terjaga. Peningkatan kunjungan wisatawan domestik, kerja sama dengan sektor swasta, dan fokus pada segmen MICE menjadi kunci untuk mencapai target tersebut.
Berikut adalah daftar properti hotel milik InJourney Hospitality yang tersebar di berbagai wilayah:
- Jawa
- Sumatera
- Kalimantan
- Bali
Lokasi hotel-hotel ini strategis, dekat dengan berbagai tempat wisata menarik, sehingga memudahkan wisatawan untuk menikmati pengalaman berlibur yang tak terlupakan.