Satu Dekade Misteri Akseyna: Mahasiswa UI Gelar Aksi, Desak Pengungkapan Kasus yang Tak Kunjung Usai
Mahasiswa UI Gelar Aksi Simbolis: Satu Dekade Kasus Akseyna, Keadilan Belum Terungkap
Depok, Jawa Barat – Bertempat di Taman Lingkar Universitas Indonesia (UI), puluhan mahasiswa menggelar aksi simbolis pada Rabu (26/3/2025) untuk memperingati satu dekade kematian Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Biologi UI yang ditemukan meninggal dunia secara misterius di Danau Kenanga pada 26 Maret 2015 silam. Aksi ini bukan sekadar peringatan, melainkan sebuah seruan lantang untuk menuntut keadilan atas kasus yang hingga kini belum menemui titik terang.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 16.00 WIB ini diisi dengan orasi dan refleksi dari perwakilan mahasiswa dari berbagai fakultas. Suasana khidmat terasa saat para orator menyampaikan tuntutan mereka, diiringi dengan nyala lilin di sekitar replika makam Akseyna. Para peserta aksi kompak mengenakan pakaian serba hitam, sebagai simbol duka dan solidaritas terhadap almarhum dan keluarganya.
Bukan Sekadar Mengenang, Melainkan Menuntut Keadilan
Salah seorang orator dengan lantang menyatakan bahwa aksi ini bukan ditujukan untuk mengenang Akseyna sebagai bagian dari ikatan alumni, melainkan untuk mendesak pihak berwajib agar segera mengungkap kebenaran di balik kematiannya. "Aksi kita di sini bukan untuk mengenang, melainkan menuntut keadilan atas nama almarhum!" serunya, disambut dengan sorakan dukungan dari para mahasiswa.
Orator lainnya mengajak seluruh peserta untuk berdiri dan mengepalkan tangan, sebagai simbol kekuatan dan persatuan dalam memperjuangkan keadilan. Ia menekankan pentingnya untuk terus mengingat dan memperjuangkan keadilan bagi Akseyna, meskipun telah berlalu satu dekade.
"Jika ada seribu orang yang berdiri untuk menegakkan keadilan, akan kupastikan aku satu di antaranya," tegasnya, diikuti oleh seluruh mahasiswa yang hadir.
Para mahasiswa juga menyerukan agar kasus ini tidak dilupakan dan terus menjadi perhatian publik. Mereka mendesak pihak kepolisian untuk bekerja lebih keras dan transparan dalam mengungkap fakta-fakta baru yang mungkin terlewatkan selama proses penyelidikan.
Sorotan Terhadap Terduga Pelaku yang Masih Bebas
Dalam orasinya, para mahasiswa juga menyoroti fakta bahwa terduga pelaku atau pihak yang bertanggung jawab atas kematian Akseyna masih bebas berkeliaran. Hal ini menimbulkan kekecewaan dan pertanyaan besar di benak para mahasiswa, yang merasa bahwa keadilan belum sepenuhnya ditegakkan.
"Sedangkan orang yang mungkin bersalah masih bebas berkeliaran di luar sana," ujar salah seorang orator dengan nada prihatin.
Para mahasiswa berharap agar pihak kepolisian dapat segera menemukan bukti-bukti baru dan menangkap pelaku yang sebenarnya, sehingga keluarga Akseyna dan seluruh civitas akademika UI dapat merasakan keadilan yang selama ini dinantikan.
Kasus Akseyna: Antara Dugaan Bunuh Diri dan Pembunuhan
Kasus kematian Akseyna Ahad Dori telah menjadi misteri selama 10 tahun terakhir. Awalnya, kasus ini diduga sebagai kasus bunuh diri, berdasarkan temuan surat tulisan tangan yang diduga ditulis oleh korban. Namun, sejumlah kejanggalan kemudian ditemukan, seperti luka lebam pada tubuh korban dan analisis tulisan tangan yang mengindikasikan adanya keterlibatan orang lain.
Temuan-temuan ini kemudian mengarahkan penyelidikan ke dugaan pembunuhan. Namun, hingga saat ini, belum ada perkembangan signifikan dalam penyelidikan. Menurut Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) ketiga pada Oktober 2024, polisi telah memeriksa tiga orang saksi. Namun, tidak ada informasi yang jelas mengenai identitas atau relevansi saksi-saksi tersebut.
Arfilla, salah satu pihak yang terus mengawal kasus ini, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak mendapatkan informasi yang memadai dari pihak kepolisian mengenai perkembangan penyelidikan. Hal ini menimbulkan keraguan apakah pemanggilan saksi merupakan langkah baru atau hanya pemeriksaan ulang.
Harapan Akan Keadilan yang Tertunda
Aksi simbolis ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa kasus Akseyna belum selesai. Para mahasiswa UI berharap agar kasus ini dapat segera terungkap dan keadilan dapat ditegakkan. Mereka berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, demi menghormati almarhum Akseyna dan mencegah kasus serupa terjadi di masa depan.
Berikut adalah poin-poin tuntutan yang disampaikan oleh para mahasiswa:
- Mendesak pihak kepolisian untuk meningkatkan intensitas dan transparansi dalam penyelidikan kasus Akseyna.
- Meminta pihak kepolisian untuk membuka kembali semua kemungkinan, termasuk motif dan terduga pelaku.
- Menuntut keadilan bagi Akseyna dan keluarganya.
- Mengajak seluruh masyarakat untuk turut mengawal kasus ini dan memberikan dukungan moral kepada keluarga Akseyna.
Semoga keadilan segera berpihak pada Akseyna Ahad Dori dan keluarganya.