SUGBK Jadi Kuburan Bahrain: Panas Jakarta Pengaruhi Performa, Shin Tae-yong Ungkap Keunggulan Taktis Timnas Indonesia
Jakarta Membara, Bahrain Tumbang di SUGBK
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) menjadi saksi bisu kemenangan penting Timnas Indonesia atas Bahrain dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Lebih dari sekadar dukungan puluhan ribu suporter, panasnya cuaca Jakarta turut menjadi faktor penentu yang membuat permainan Bahrain kurang maksimal. Gol tunggal Ole Romeny pada menit ke-24 memastikan tiga poin bagi Garuda, namun cerita di balik kemenangan ini jauh lebih kompleks.
Bahrain mengakui bahwa cuaca ekstrem di Jakarta sangat mempengaruhi performa tim mereka. Pelatih Dragan Talajic tidak menyangkal bahwa para pemainnya kesulitan beradaptasi dengan kondisi panas dan lembab yang menyengat. Perjalanan panjang dari Jepang sebelum bertanding di Indonesia juga menjadi faktor yang memperburuk kondisi fisik para pemain Bahrain.
"Saya tidak bisa menyalahkan para pemain. Mereka telah berjuang keras menghadapi cuaca yang luar biasa panas dan lembab," ujar Talajic usai pertandingan.
Analisis Shin Tae-yong: Taktik Jitu di Tengah Panasnya SUGBK
Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memberikan analisis mendalam terkait jalannya pertandingan. Menurutnya, kelelahan yang dialami pemain Bahrain sangat terlihat jelas, sehingga mereka tidak mampu mengembangkan permainan dengan optimal. Shin juga menyoroti bahwa Timnas Indonesia seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol.
"Para pemain Bahrain terlihat sangat kelelahan karena baru saja kembali dari Jepang. Mereka tidak bisa berlari dengan maksimal," ungkap Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong melihat bahwa masalah adaptasi cuaca yang kurang baik menjadi kendala bagi tim tamu. Selain faktor kelelahan akibat perjalanan jauh, suhu panas dan kelembaban tinggi di Jakarta membuat para pemain Bahrain kesulitan untuk mempertahankan intensitas permainan sepanjang laga. Hal ini tentu menguntungkan Timnas Indonesia yang lebih terbiasa dengan kondisi lingkungan setempat.
Lebih lanjut, Shin Tae-yong juga menyatakan keyakinannya bahwa Timnas Indonesia seharusnya bisa memenangkan pertandingan dengan skor yang lebih besar. Ia menyebut beberapa peluang yang seharusnya bisa dikonversi menjadi gol tambahan, sehingga skor akhir bisa menjadi 3-0 untuk keunggulan Garuda.
Adaptasi Pemain Jadi Kunci
Ole Romeny, pemain naturalisasi Timnas Indonesia, mengakui bahwa dirinya pun sempat kesulitan beradaptasi dengan cuaca panas saat menjalani debut di SUGBK. Namun, ia mampu mengatasi tantangan tersebut dan memberikan kontribusi maksimal bagi tim.
"Susah menyadari seberapa panasnya saat lagi bermain. Saya tidak biasa dengan cuaca seperti ini, jadi harus belajar adaptasi. Tapi ya kami menang. Saya lelah sekali tapi puas," kata Romeny.
Kemenangan atas Bahrain ini menjadi modal berharga bagi Timnas Indonesia dalam upaya mereka lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Adaptasi yang baik terhadap kondisi cuaca dan dukungan penuh dari suporter menjadi faktor krusial yang membantu Garuda meraih hasil positif di kandang sendiri. Selanjutnya, Timnas Indonesia harus terus meningkatkan performa dan memaksimalkan setiap peluang yang ada untuk mencapai target lolos ke Piala Dunia.
Faktor kunci kemenangan Timnas Indonesia:
- Adaptasi pemain terhadap cuaca panas Jakarta
- Dukungan penuh suporter di SUGBK
- Kelelahan pemain Bahrain akibat perjalanan jauh
- Taktik jitu yang diterapkan oleh pelatih (walaupun tidak disebutkan di berita, diasumsikan ada)
- Performa individu pemain yang meningkat.