Cak Imin Pastikan Guru ASN akan Diberdayakan di Sekolah Rakyat yang Akan Segera Diluncurkan
Cak Imin Pastikan Keterlibatan ASN dalam Sekolah Rakyat yang Akan Segera Diluncurkan
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, menegaskan bahwa tenaga pengajar di Sekolah Rakyat yang akan segera diluncurkan akan berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN), atau setidaknya Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Penegasan ini disampaikan di kantor DPP PKB, Jakarta, pada Rabu (26/3/2025), sekaligus memberikan kejelasan terkait model pengelolaan sekolah yang diinisiasi sebagai upaya peningkatan kualitas pendidikan di tingkat akar rumput.
"Ya, gurunya ASN. ASN, atau setidaknya PPPK," ujar Cak Imin, menjawab pertanyaan mengenai status guru di Sekolah Rakyat. Pernyataan ini mengindikasikan komitmen pemerintah untuk memastikan kualitas dan profesionalisme tenaga pengajar yang akan berkontribusi dalam program tersebut.
Cak Imin menambahkan bahwa saat ini Sekolah Rakyat masih dalam tahap finalisasi dan pematangan konsep. Meski demikian, ia optimis bahwa tahun ajaran baru Sekolah Rakyat akan segera dimulai dengan target awal 52 sekolah yang tersebar di berbagai wilayah.
"Sekolah Rakyat sedang pematangan, insya Allah yang sudah hampir start tahun ajaran ini 52 sekolah," jelasnya.
Adapun wilayah yang menjadi fokus awal peluncuran Sekolah Rakyat adalah Pulau Jawa. Cak Imin menjelaskan bahwa pemilihan Jawa sebagai lokasi awal didasarkan pada kesiapan infrastruktur dan sumber daya yang tersedia.
"Jawa sih masih. Merata di Jawa," imbuh Cak Imin, memberikan indikasi bahwa program ini akan dievaluasi secara berkala sebelum diperluas ke wilayah lain di Indonesia.
Implikasi dan Harapan
Keterlibatan ASN dan PPPK sebagai guru di Sekolah Rakyat diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam beberapa aspek:
- Kualitas Pendidikan: Dengan melibatkan tenaga pengajar yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang terstandarisasi, diharapkan kualitas pendidikan di Sekolah Rakyat dapat ditingkatkan secara signifikan.
- Pemerataan Akses: Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjangkau anak-anak dari keluarga kurang mampu dan mereka yang tinggal di daerah terpencil, sehingga memberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan berkualitas.
- Penguatan Karakter: Selain fokus pada aspek kognitif, Sekolah Rakyat juga diharapkan dapat memberikan perhatian pada pembentukan karakter siswa, sehingga menghasilkan generasi muda yang berakhlak mulia dan berintegritas.
Tantangan dan Antisipasi
Meski memiliki potensi besar, program Sekolah Rakyat juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, antara lain:
- Kesiapan Infrastruktur: Memastikan ketersediaan fasilitas dan infrastruktur yang memadai di 52 sekolah yang menjadi target awal.
- Koordinasi Lintas Sektor: Membangun koordinasi yang efektif antara berbagai pihak terkait, seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil.
- Evaluasi dan Pengembangan: Melakukan evaluasi secara berkala terhadap efektivitas program dan melakukan pengembangan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.
Dengan perencanaan yang matang, implementasi yang cermat, dan dukungan dari semua pihak, Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi solusi inovatif dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dan mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa.