Waspada Kurma Oplosan! Ini 7 Perbedaan Mencolok Kurma Asli dan Kurma dengan Pemanis Buatan
Cermat Memilih Kurma: Kenali Perbedaan Kurma Asli dan Kurma dengan Tambahan Pemanis
Kurma menjadi hidangan istimewa, terutama saat Ramadan dan Idul Fitri. Rasanya yang manis alami dan kandungan nutrisinya yang kaya menjadikannya pilihan favorit untuk berbuka puasa dan camilan sehat. Namun, di balik popularitasnya, beredar kurma yang telah dimodifikasi dengan tambahan pemanis buatan. Penting bagi konsumen untuk cermat dan mampu membedakan antara kurma asli dan kurma "palsu" ini.
Kurma asli menawarkan segudang manfaat kesehatan. Sumber serat yang baik, kurma juga kaya akan karbohidrat, protein, potasium, magnesium, tembaga, mangan, zat besi, vitamin B6, dan antioksidan. Antioksidan seperti flavonoid, karotenoid, dan asam fenolik berperan penting dalam melawan peradangan, mengurangi risiko diabetes, menjaga kesehatan mata, serta melindungi tubuh dari penyakit jantung, kanker, dan Alzheimer.
Sebaliknya, kurma yang telah ditambahkan pemanis buatan justru dapat merugikan kesehatan. Alih-alih mendapatkan manfaat nutrisi, konsumen berisiko mengalami dampak buruk dari konsumsi gula berlebihan. Berikut adalah beberapa ciri-ciri kurma "palsu" yang perlu Anda waspadai:
Cara Membedakan Kurma Asli dan Kurma dengan Pemanis Tambahan:
-
Periksa Label Kemasan: Bila membeli kurma kemasan, teliti informasi nilai gizi pada label. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mewajibkan produsen mencantumkan jenis pemanis buatan yang digunakan, seperti aspartam, acesulfame potassium, neotame, advantame, sakarin, sukralosa, stevia, atau ekstrak stevia.
-
Kadar Manis yang Tidak Merata: Kurma asli memiliki tingkat kemanisan yang konsisten dari luar hingga ke dalam. Kurma "palsu" cenderung lebih manis di bagian luar karena lapisan pemanis, sementara bagian dalamnya terasa tawar.
-
Daya Tarik bagi Semut: Pemanis buatan sangat menarik perhatian semut. Perhatikan apakah ada semut yang mendekati kurma yang Anda pilih. Jika ya, kemungkinan besar kurma tersebut mengandung pemanis tambahan.
-
Tekstur Lengket dan Keras: Kurma yang dilapisi pemanis akan terasa lebih keras dan lengket saat dipegang atau digigit. Kurma asli memiliki tekstur lebih kenyal dan lembut.
-
Aroma yang Mencurigakan: Pemanis sering digunakan untuk menutupi aroma kurma yang sudah tidak segar. Hindari kurma yang berbau karamel (dari pemanis) atau aroma buah busuk.
-
Ketahanan di Suhu Ruang: Kurma "palsu" lebih rentan terhadap perubahan suhu. Di suhu ruang, kurma ini bisa menjadi sangat keras atau mengeluarkan cairan lengket. Kurma asli lebih tahan lama dan konsistensinya tetap terjaga.
-
Penampilan yang Terlalu Sempurna: Kurma asli memiliki bentuk yang tidak seragam dan terdapat kerutan alami. Kurma yang tampak terlalu mengkilap dan mulus kemungkinan telah diproses dengan pemanis dan zat buatan lainnya, mengubah tekstur permukaan buah.
Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, Anda dapat lebih cermat dalam memilih kurma dan memastikan mendapatkan manfaat nutrisi yang optimal tanpa risiko kesehatan dari konsumsi pemanis buatan. Mari berhati-hati dalam memilih makanan yang kita konsumsi!