Pasca Banjir Bandang Cisarua: Polres Bogor Terjunkan Personel untuk Pembersihan dan Trauma Healing

Pasca Banjir Bandang Cisarua: Polres Bogor Terjunkan Personel untuk Pembersihan dan Trauma Healing

Bencana banjir bandang yang melanda Kampung Pensiun, Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Senin (3/3) dan Selasa (4/3) lalu telah meninggalkan dampak yang signifikan bagi masyarakat setempat. Tidak hanya kerusakan infrastruktur dan harta benda, namun juga trauma psikologis bagi para korban, khususnya anak-anak. Menyikapi hal tersebut, Polres Bogor, berkolaborasi dengan TNI dan instansi terkait, langsung bergerak cepat melakukan penanganan pasca bencana, yang meliputi pembersihan lokasi dan pemulihan psikososial.

Sejumlah personel Polres Bogor, dibantu TNI, bahu-membahu membersihkan lumpur sisa banjir yang menyelimuti rumah-rumah warga dan jalan-jalan gang di permukiman. Berbekal peralatan sederhana seperti sekop dan cangkul, petugas tampak bekerja keras membersihkan endapan lumpur yang tebal. Proses pembersihan ini tidak hanya fokus pada area publik, tetapi juga mencakup rumah-rumah warga yang terdampak. Upaya tersebut menunjukkan komitmen nyata aparat keamanan dalam meringankan beban masyarakat yang terkena musibah.

Di sisi lain, untuk mengatasi trauma psikologis yang dialami oleh anak-anak korban banjir, Polres Bogor menurunkan tim Polwan yang terlatih dalam memberikan layanan trauma healing. Para Polwan ini tidak hanya sekedar memberikan bantuan mainan kepada anak-anak yang berada di pengungsian, tetapi juga berupaya menghibur dan mengajak mereka bermain, dengan tujuan untuk membantu mereka melupakan, setidaknya untuk sementara, trauma yang mereka alami akibat bencana alam tersebut. Kehadiran Polwan yang ramah dan penuh empati diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi anak-anak.

Selain upaya pembersihan dan trauma healing, Polres Bogor juga mendirikan posko kesehatan di lokasi terdampak. Posko ini menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan dan pemberian vitamin bagi warga yang membutuhkan, sebagai upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh mereka setelah mengalami peristiwa traumatis dan terpapar kondisi lingkungan yang kurang higienis pasca banjir. Langkah ini merupakan bagian penting dari upaya pemulihan pasca bencana yang menyeluruh.

Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro, dalam keterangannya kepada wartawan pada Selasa (4/3) menyampaikan bahwa pihaknya telah menginstruksikan jajarannya untuk segera turun ke lokasi bencana sejak awal kejadian. Beliau menekankan pentingnya koordinasi dan kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk TNI, tim SAR, dan instansi terkait, dalam penanganan bencana ini. Hal ini menunjukkan bahwa penanganan bencana ini dilakukan secara terpadu dan terkoordinir.

AKBP Rio juga menjelaskan mengenai skala dampak banjir di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, yang mengakibatkan sekitar 5.000 kepala keluarga mengungsi. Polres Bogor pun mendirikan tiga posko tanggap darurat, yang masing-masing dilengkapi dengan dapur umum, guna memenuhi kebutuhan pangan para pengungsi, terutama mengingat bulan Ramadhan yang sedang berlangsung. Upaya evakuasi warga yang dilakukan dengan bantuan perahu karet dan dukungan Brimob Resimen 3 juga menunjukkan kesiapsiagaan aparat dalam menghadapi situasi darurat.

Banjir di beberapa wilayah lain, seperti Vila Nusa Indah 1, 2, dan 3, serta Bumi Mutiara, juga ditangani secara serius. Banjir di Vila Nusa Indah 3, yang mencapai ketinggian satu meter, disebabkan oleh luapan Sungai Cikeas, sementara banjir di wilayah lain diakibatkan oleh luapan Sungai Cileungsi. Petugas pemadam kebakaran dan Brimob juga dikerahkan untuk menyedot genangan air menggunakan pompa air guna mempercepat proses surutnya air banjir.

Respon cepat dan terpadu dari Polres Bogor dalam menangani dampak banjir bandang di Cisarua dan Gunungputri ini menunjukkan komitmen yang tinggi dalam melindungi dan membantu masyarakatnya. Upaya pembersihan, trauma healing, dan penyediaan posko kesehatan merupakan wujud nyata dari pengabdian Polri kepada masyarakat di tengah bencana.