Mudik Gratis Kalimantan Tengah 2025: Antara Manfaat dan Keterlambatan Seremonial
markdown
Mudik Gratis Kalimantan Tengah 2025: Antara Manfaat dan Keterlambatan Seremonial
Ratusan pemudik memadati Bundaran Besar Palangka Raya pada Rabu (26/3/2025) untuk mengikuti program mudik gratis yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Sebanyak 14 bus disiapkan untuk mengantarkan para perantau kembali ke kampung halaman mereka di berbagai kabupaten/kota di Kalteng dan sekitarnya. Namun, keberangkatan armada bus tersebut diwarnai keterlambatan yang disebabkan oleh acara seremonial pelepasan oleh pejabat daerah.
Antusiasme Masyarakat dan Keterlambatan yang Berulang
Antusiasme masyarakat terhadap program mudik gratis ini sangat tinggi. Novita Mardiani, seorang ibu rumah tangga yang hendak mudik ke Sampit bersama anaknya, mengungkapkan bahwa program ini sangat membantu meringankan beban biaya dan mengurangi risiko kecelakaan di jalan. Ia juga menyoroti keterlambatan keberangkatan yang kerap terjadi setiap tahunnya.
"Ini sudah jadi cerita unik setiap tahun. Sering terlambat," ujarnya, mengenang pengalaman tahun lalu di mana keberangkatan molor hingga dua jam. Meski demikian, Novita tetap mengapresiasi program mudik gratis ini dan berharap agar penjadwalannya bisa lebih realistis.
Senada dengan Novita, Alvin, seorang mahasiswa Universitas Palangka Raya, juga menyambut baik program ini. Ia bahkan mengaku sempat bersaing dengan teman-temannya untuk mendapatkan tiket mudik gratis. "Tahun kemarin juga ikut, sempat rebutan tiket," katanya.
Pentingnya Mudik Gratis dalam Menekan Angka Kecelakaan
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo, menjelaskan bahwa program mudik gratis ini bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada pemudik dan menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya. Menurutnya, jalur darat masih menjadi moda transportasi utama bagi masyarakat Kalteng.
"Program mudik gratis ini diharapkan bisa memberikan rasa aman kepada pemudik, sehingga dapat menekan angka laka lantas di jalur darat," ujar Edy usai melepas armada bus.
Sebanyak 495 orang diberangkatkan melalui program mudik gratis ini dengan tujuan Sampit, Pangkalan Bun, Banjarmasin, dan Buntok. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menyadari betul pentingnya program ini dalam membantu masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu, untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.
Evaluasi dan Harapan untuk Masa Depan
Meski program mudik gratis ini memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, keterlambatan keberangkatan menjadi catatan penting yang perlu dievaluasi. Penjadwalan yang lebih realistis dan koordinasi yang lebih baik antara panitia penyelenggara dan pejabat daerah diharapkan dapat meminimalisir keterlambatan di masa mendatang. Dengan demikian, program mudik gratis ini dapat berjalan lebih efektif dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pemudik.
Berikut adalah daftar tujuan mudik gratis yang disediakan:
- Sampit (Kotawaringin Timur)
- Pangkalan Bun (Kotawaringin Barat)
- Banjarmasin (Kalimantan Selatan)
- Buntok (Barito Selatan)
Program mudik gratis ini menjadi bukti nyata perhatian pemerintah daerah terhadap kebutuhan masyarakat. Diharapkan program ini dapat terus berlanjut dan semakin ditingkatkan kualitasnya agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Kalimantan Tengah.