Keyakinan Investor Asing pada Ekonomi Indonesia Terjaga di Tengah Volatilitas Pasar Global

Stabilitas Ekonomi Indonesia Tarik Minat Investor di Tengah Turbulensi Global

Kinerja pasar saham yang sempat mengalami koreksi tidak serta merta mencerminkan hilangnya kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi Indonesia. Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menegaskan bahwa iklim investasi di Indonesia tetap kondusif dan menarik, didukung oleh beberapa faktor kunci yang menunjukkan resiliensi ekonomi nasional.

Juru Bicara PCO, Dedek 'Uki' Prayudi, menyoroti tingginya minat investor terhadap Surat Utang Negara (SUN) sebagai salah satu indikator utama. Lelang SUN baru-baru ini berhasil menghimpun dana hingga Rp 28 triliun, dengan partisipasi investor asing mencapai 23%. Hal ini mengindikasikan bahwa investor asing masih memiliki kepercayaan yang kuat terhadap prospek ekonomi dan stabilitas fiskal Indonesia.

"Penjualan SUN yang sangat baik ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap pemerintah. Investor cenderung mengalihkan modal dari instrumen yang lebih berisiko seperti saham ke aset yang lebih aman seperti SUN," ujar Uki melalui akun Instagram resmi PCO.

Indikator Ekonomi Positif Penguat Kepercayaan Investor

Selain tingginya permintaan SUN, beberapa indikator ekonomi makro juga memberikan sinyal positif yang mendukung iklim investasi yang stabil:

  • Defisit Anggaran Terjaga: Pemerintah berhasil menjaga defisit anggaran di level 2,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB), menunjukkan pengelolaan fiskal yang prudent dan terukur.
  • Penerimaan Pajak Meningkat: Penerimaan pajak bruto mengalami pertumbuhan sebesar 6,6%, mengindikasikan aktivitas ekonomi yang solid dan kepatuhan pajak yang meningkat.

Uki juga menepis anggapan bahwa keluarnya modal asing dari pasar saham Indonesia disebabkan oleh ketidakpercayaan terhadap kebijakan pemerintah. Ia menjelaskan bahwa arus modal keluar merupakan fenomena global yang dipicu oleh sentimen risk-off di pasar keuangan.

"Investor global saat ini cenderung mencari aset yang lebih aman di tengah ketidakpastian ekonomi global. Mereka menjual saham di berbagai bursa, termasuk di Indonesia, untuk kemudian mengalihkan dana ke aset seperti emas," jelasnya.

Volatilitas Pasar Saham Global

Uki mencontohkan penurunan indeks saham di bursa-bursa utama dunia, termasuk Wall Street, sebagai bukti bahwa volatilitas pasar saham bukan hanya dialami oleh Indonesia. Indeks S&P 500, misalnya, mengalami penurunan signifikan dalam satu bulan terakhir.

"Penurunan IHSG sejalan dengan tren global. Investor perlu memahami bahwa ini adalah bagian dari dinamika pasar keuangan yang dipengaruhi oleh faktor eksternal," tegasnya.

Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas ekonomi makro dan memperbaiki iklim investasi agar Indonesia tetap menjadi tujuan investasi yang menarik bagi investor domestik dan asing. Langkah-langkah konkret akan terus dilakukan untuk meningkatkan daya saing, mengurangi hambatan investasi, dan menciptakan kepastian hukum bagi para pelaku usaha.