PGRI Flores Timur Usulkan Rosalia Rerek Sogen Sebagai Pahlawan Pendidikan Atas Dedikasinya di Papua

Tragedi penyerangan di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan yang merenggut nyawa Rosalia Rerek Sogen, seorang guru muda asal Flores Timur, telah membangkitkan gelombang duka dan solidaritas dari berbagai pihak. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Flores Timur, melalui ketuanya Maksimus Masan Kian, secara lantang mengusulkan agar Rosalia Rerek Sogen dianugerahi gelar pahlawan pendidikan atas pengorbanan dan dedikasinya yang luar biasa.

"Rosalia Rerek Sogen adalah sosok luar biasa. Ia gugur saat menjalankan tugas mulianya, yaitu mencerdaskan anak-anak bangsa di pedalaman Papua. Pengabdiannya yang tanpa pamrih ini menjadi bukti nyata komitmen seorang guru dalam memajukan pendidikan di daerah terpencil," tegas Maksimus saat dihubungi pada Rabu (26/3/2025).

Maksimus menambahkan bahwa kehilangan Rosalia sangat dirasakan oleh seluruh jajaran PGRI, dari tingkat pusat hingga daerah. Ia berharap agar kejadian ini menjadi perhatian serius pemerintah untuk meningkatkan keamanan para guru yang bertugas di daerah rawan konflik. "Keamanan guru adalah prioritas utama. Mereka adalah garda terdepan dalam mencerdaskan anak bangsa, dan negara wajib melindungi mereka dari segala ancaman," ujarnya.

Sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian, Ketua Umum PB PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, menyampaikan ucapan duka cita mendalam dan memberikan bantuan dana solidaritas kepada keluarga Rosalia melalui PGRI Kabupaten Flores Timur. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan.

Rosalia Rerek Sogen, seorang guru berusia 30 tahun, menjadi korban dalam serangan KKB di Distrik Anggruk pada Jumat (21/3/2025). Serangan tersebut juga menyebabkan tujuh orang lainnya mengalami luka-luka. Jenazah Rosalia telah dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Lewotala, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur, dan telah dimakamkan dengan penuh haru.

Usulan PGRI Flores Timur agar Rosalia Rerek Sogen ditetapkan sebagai pahlawan pendidikan ini merupakan bentuk penghargaan tertinggi atas dedikasi dan pengorbanannya. Rosalia adalah simbol semangat guru yang tak pernah padam, meskipun dihadapkan pada tantangan dan risiko yang besar. Kisah inspiratifnya diharapkan dapat memotivasi para guru lainnya untuk terus berjuang demi kemajuan pendidikan di seluruh pelosok negeri.

Berikut poin-poin penting terkait berita ini:

  • Usulan Pahlawan Pendidikan: PGRI Flores Timur mengusulkan Rosalia Rerek Sogen sebagai pahlawan pendidikan.
  • Latar Belakang: Rosalia meninggal dunia dalam serangan di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan.
  • Respon PGRI: PGRI pusat dan daerah menyampaikan duka cita dan memberikan bantuan.
  • Tuntutan Keamanan: PGRI menuntut pemerintah meningkatkan keamanan guru di daerah rawan konflik.
  • Inspirasi: Kisah Rosalia diharapkan menjadi inspirasi bagi guru lainnya.

Penetapan Rosalia Rerek Sogen sebagai pahlawan pendidikan akan menjadi pengakuan negara atas jasa-jasanya yang tak ternilai dalam mencerdaskan anak bangsa. Hal ini juga akan menjadi momentum penting untuk meningkatkan perhatian dan dukungan terhadap para guru yang bertugas di daerah terpencil dan rawan konflik.