Harga Tiket Bus AKAP Rute Daerah Terjangkau Jelang Lebaran, PO Harapan Jaya dan Tividi Jadi Pengecualian

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, tradisi mudik menjadi momen penting bagi masyarakat Indonesia. Di tengah lonjakan harga tiket bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang kerap kali memberatkan para pemudik, sejumlah Perusahaan Otobus (PO) di daerah justru menawarkan tarif yang lebih bersahabat.

Berbeda dengan PO yang berbasis di Jakarta yang umumnya menerapkan kenaikan tarif tuslah hingga dua kali lipat, PO Harapan Jaya dan Tividi menjadi contoh bagaimana pelayanan yang berpihak pada pelanggan tetap bisa dipertahankan. Kedua PO ini memilih untuk tidak mengikuti arus kenaikan harga yang signifikan, sehingga memberikan angin segar bagi para pemudik dengan budget terbatas.

Harapan Jaya: Kenaikan Tipis untuk Rute Jawa Timur - Sumatera

PO Harapan Jaya, yang melayani rute-rute strategis dari Jawa Timur ke Jakarta hingga Sumatera, menerapkan kenaikan tarif yang moderat. Menurut Budi, seorang pengemudi bus PO Harapan Jaya, kenaikan harga tiket hanya berkisar antara 5-10%, atau maksimal 7%. Sebagai contoh, tarif rute Malang-Baturaja yang biasanya Rp 515 ribu, naik menjadi sekitar Rp 600 ribu. Kenaikan ini masih jauh di bawah tarif tuslah yang diterapkan oleh PO lain yang bisa mencapai dua kali lipat.

Budi juga menambahkan bahwa meskipun mendekati puncak arus mudik, kenaikan tarif masih tergolong wajar. Pihaknya belum mengetahui apakah akan ada kenaikan lebih lanjut menjelang tanggal 20-an atau 24-an. Saat ini, fokus mereka adalah memastikan ketersediaan kursi bagi para penumpang.

Lonjakan penumpang terlihat jelas dengan beroperasinya bus-bus cadangan. Biasanya, bus cadangan hanya digunakan untuk menggantikan bus yang mengalami masalah di jalan. Namun, tingginya permintaan membuat bus cadangan dioperasikan secara reguler untuk menambah kapasitas.

"Jumlah penumpangnya, sementara ini kursi full seat. Bahkan kemarin ada yang tambahan bis yang regular ditambah satu bus lagi, untuk Sumatera lho ya yang saya tau," kata Budi.

Tividi: Kenaikan Terjangkau untuk Rute Malang - Jogja - Cilacap

Senada dengan Harapan Jaya, PO Tividi juga tidak memberlakukan kenaikan tarif yang signifikan. Dedi, seorang pengemudi bus Tividi, mengungkapkan bahwa untuk rute Malang-Jogja-Cilacap, kenaikan tarif tuslah hanya sebesar Rp 50 ribu dari harga tiket normal Rp 200 ribu.

"Ini untuk rute Malang-Jogja-Cilacap juga tidak terlalu naik harga tiketnya. Kenaikan tuslah kami hanya Rp 50 ribu saja dari tiket Rp 200 ribu," ujar Dedi.

Kontras dengan PO di Jakarta

Kebijakan tarif yang diambil oleh Harapan Jaya dan Tividi sangat kontras dengan PO-PO yang beroperasi dari Jakarta. Beberapa PO seperti 27Trans, Cititrans, dan Garuda Mas telah menerapkan tarif tuslah hingga dua kali lipat, bahkan hingga setelah Lebaran. Hal ini tentu memberatkan para pemudik yang berangkat dari ibu kota.

Daftar PO yang menerapkan tuslah tinggi dari Jakarta:

  • 27Trans
  • Cititrans
  • Garuda Mas

Kesimpulan

Di tengah hiruk pikuk persiapan mudik dan kenaikan harga yang tak terhindarkan, PO Harapan Jaya dan Tividi memberikan contoh positif bagaimana keberpihakan pada pelanggan tetap bisa diutamakan. Kebijakan tarif yang terjangkau ini tentu menjadi angin segar bagi para pemudik yang mencari alternatif transportasi yang ekonomis dan tetap nyaman.