NTT Berduka: Jenazah Guru Rosalina Barek Sogen, Korban Kekerasan KKB, Tiba di Flores Timur Disambut Isak Tangis
Flores Timur Berduka: Pemakaman Rosalina Barek Sogen, Guru Korban KKB, Dibayangi Kesedihan Mendalam
Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), diliputi duka mendalam atas kedatangan jenazah Rosalina Barek Sogen (30), seorang guru yang menjadi korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Jenazah tiba di Bandara Gewayantana Larantuka pada Selasa (25/3/2025) siang, disambut dengan isak tangis keluarga, kerabat, dan rekan sejawat.
Suasana haru dan pilu terasa begitu kuat saat peti jenazah Rosalina diturunkan dari pesawat. Bupati Flores Timur, Antonius Doni Dihen, Wakil Bupati Ignasius Boli Uran, serta jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat hadir langsung di bandara untuk memberikan penghormatan terakhir. Aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP turut serta dalam prosesi penyambutan jenazah.
Ratusan anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) cabang Flores Timur, dengan seragam khaki kebanggaan, menyanyikan lagu "Guru Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" sebagai bentuk penghormatan kepada almarhumah. Iring-iringan kendaraan yang membawa jenazah Rosalina menuju rumah duka menyebabkan kemacetan panjang di jalanan Larantuka. Suasana hening dan kesedihan menyelimuti sepanjang perjalanan.
Bupati Anton Doni Dihen, dalam sambutannya di depan Kantor Bupati Flores Timur, tak kuasa menahan air mata. Dengan suara bergetar, beliau menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian Rosalina.
"Saudari kami ini adalah pahlawan kemanusiaan. Beliau adalah pahlawan dalam dunia pendidikan. Kami merasa perlu menerima jenazah almarhumah secara protokoler karena beliau adalah pahlawan di daerah kami," ujarnya dengan suara serak.
Kepergian Rosalina Barek Sogen meninggalkan luka yang mendalam bagi dunia pendidikan di Flores Timur. Dedikasi dan pengabdiannya sebagai seorang guru akan selalu dikenang. Masyarakat Flores Timur berharap agar aparat keamanan dapat segera menangkap para pelaku kekerasan dan membawa mereka ke pengadilan.
Jenazah guru Rosalina akan dimakamkan dengan upacara yang layak. Pemda dan masyarakat Flores Timur berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada keluarga yang ditinggalkan.
Penghormatan Terakhir dan Harapan Akan Keadilan
Kedatangan jenazah Rosalina Barek Sogen di Flores Timur bukan hanya sekadar prosesi pemakaman, tetapi juga menjadi momentum bagi masyarakat untuk merenungkan pentingnya perdamaian dan keamanan, terutama di wilayah-wilayah yang rentan terhadap konflik. Kisah tragis Rosalina menjadi pengingat akan risiko yang dihadapi oleh para guru dan tenaga pendidik yang bertugas di daerah terpencil dan rawan.
Masyarakat Flores Timur berharap agar pemerintah pusat dan daerah dapat meningkatkan keamanan di wilayah-wilayah yang berpotensi menjadi sasaran KKB. Perlindungan terhadap guru dan tenaga pendidik harus menjadi prioritas utama, sehingga mereka dapat menjalankan tugas dengan aman dan nyaman. Selain itu, perlu adanya upaya-upaya pendekatan yang lebih komprehensif untuk mengatasi akar masalah yang menyebabkan terjadinya konflik dan kekerasan.
Kepergian Rosalina Barek Sogen merupakan kehilangan besar bagi dunia pendidikan Indonesia. Semangat pengabdiannya sebagai seorang guru akan terus menginspirasi generasi penerus bangsa. Semoga almarhumah mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan.
Isak tangis dan doa mengiringi kepergian seorang pahlawan pendidikan.
Beberapa poin penting dari peristiwa ini:
- Kedatangan jenazah guru Rosalina Barek Sogen di Flores Timur disambut dengan duka mendalam.
- Bupati dan Wakil Bupati Flores Timur turut hadir dalam prosesi penyambutan jenazah.
- Ratusan anggota PGRI memberikan penghormatan terakhir kepada almarhumah.
- Masyarakat Flores Timur berharap agar pelaku kekerasan segera ditangkap dan diadili.
- Kepergian Rosalina menjadi pengingat akan pentingnya keamanan bagi guru di daerah terpencil.