Amazon Mengakuisisi James Bond: Sutradara dan Penulis Skenario Ungkap Kekhawatiran
Amazon Mengakuisisi James Bond: Sutradara dan Penulis Skenario Ungkap Kekhawatiran
Akuisisi MGM oleh Amazon, yang membawa waralaba James Bond ke bawah payung raksasa e-commerce tersebut, telah memicu gelombang reaksi beragam dari para pelaku industri perfilman. Salah satu suara yang menonjol adalah dari sutradara terkenal, Osgood, yang secara terang-terangan menyatakan ketidakminatannya untuk terlibat dalam proyek James Bond di bawah kepemimpinan Jeff Bezos. Pernyataan ini disampaikan Osgood saat sesi tanya jawab (Ask Me Anything) dalam rangka promosi film terbarunya, The Monkey. Jawaban singkat dan tegas, "Tidak (tertarik) karena si Jeff Bezos," langsung menyita perhatian publik dan mengungkap kekhawatiran yang lebih luas tentang masa depan waralaba ikonik ini.
Pernyataan Osgood muncul tak lama setelah produser veteran James Bond, Michael G. Wilson dan Barbara Broccoli, secara resmi menyerahkan kendali kreatif dan hak kekayaan intelektual franchise tersebut kepada Amazon MGM Studios. Barbara Broccoli, dalam sebuah pernyataan resmi, menekankan dedikasinya dalam menjaga warisan James Bond yang telah dibangun selama bertahun-tahun oleh keluarganya. Namun, pengalihan kepemilikan ini telah menimbulkan pertanyaan tentang arah dan visi masa depan waralaba tersebut, terutama di tengah kekhawatiran akan intervensi komersial Amazon yang mungkin merubah esensi film-film James Bond.
Kekhawatiran serupa juga diutarakan oleh penulis skenario kawakan, William Boyd. Dalam wawancara dengan The Guardian, Boyd mengungkapkan pesimistismenya terhadap akuisisi Amazon. Ia khawatir bahwa pendekatan bisnis Amazon, yang lebih terfokus pada penjualan produk, akan menodai integritas artistik waralaba James Bond. "Tentu saja tunggu (produk) aftershave Bond - dan taman hiburan serta jas makan malam," sindir Boyd, menyoroti potensi komersialisasi berlebihan yang mungkin terjadi. Ia meramalkan bahwa pemilik baru akan berupaya mengubah segala aspek waralaba menjadi komoditas yang dapat menghasilkan keuntungan maksimal, seperti klub malam dan vodka bermerek James Bond.
Lebih jauh, Boyd juga mengkritik penurunan kualitas film-film James Bond dalam beberapa tahun terakhir. Menurutnya, fokus pada adegan laga yang berlebihan dan pengabaian terhadap elemen cerita yang berakar pada novel-novel aslinya telah merusak esensi waralaba tersebut. Ia pesimis bahwa Amazon mampu membalikkan tren negatif ini. "Sudah terlambat. Perpecahan besarnya adalah film tidak ada hubungannya dengan novel. Film-film tersebut adalah film laga yang tidak masuk akal yang harus laku di seluruh dunia sehingga tidak boleh mengandung terlalu banyak dialog," tegas Boyd, menandakan kekhawatiran mendalamnya terhadap masa depan James Bond di bawah kendali Amazon.
Reaksi Osgood dan Boyd menggambarkan kekhawatiran yang meluas di kalangan kreator perfilman mengenai potensi komersialisasi berlebihan waralaba James Bond pasca akuisisi Amazon. Pertanyaannya kini, apakah Amazon mampu menyeimbangkan kepentingan komersial dengan pelestarian warisan artistik James Bond yang telah dibangun selama puluhan tahun? Arah masa depan waralaba ini kini berada di tangan Amazon, dan waktu akan menentukan apakah keputusan ini akan membuahkan hasil yang positif atau justru merusak warisan ikonik agen rahasia 007 tersebut.