Revitalisasi RDF Rorotan: Jakarta Targetkan Operasional Penuh pada Pertengahan 2025 dengan Fokus Pengendalian Bau
Jakarta Utara – Uji coba operasional fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara, saat ini dihentikan sementara untuk penyempurnaan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan fasilitas ini dapat beroperasi penuh pada akhir Juli 2025 setelah dilakukan serangkaian peningkatan, terutama dalam pengendalian bau.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyatakan optimismenya bahwa RDF Rorotan akan siap beroperasi kembali sesuai jadwal. "Kami menargetkan sekitar bulan Juli, semua perbaikan dan penambahan fasilitas akan rampung, sehingga RDF Rorotan dapat beroperasi secara optimal," ujarnya saat meninjau lokasi RDF Rorotan pada Selasa, 25 Maret 2025.
Fokus utama dalam revitalisasi ini adalah penambahan fasilitas deodorizer yang berfungsi untuk menghilangkan bau tidak sedap yang sempat dikeluhkan warga sekitar. Selain itu, Dinas LH juga berencana memasang filter tambahan untuk meminimalisir potensi pencemaran udara.
"Penambahan deodorizer dan filter ini membutuhkan waktu dan perencanaan yang matang. Kami ingin memastikan bahwa semua fasilitas berfungsi dengan baik sebelum memulai kembali uji coba operasional," jelas Asep.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, telah menginstruksikan Dinas LH untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam menanggapi keluhan warga terkait bau yang ditimbulkan oleh RDF Rorotan. Instruksi tersebut meliputi pemasangan deodorizer, penambahan filter udara, dan pemantauan kualitas udara di sekitar lokasi.
"Kami akan memasang beberapa deodorizer dan menambah filter. Investasi ini penting untuk memastikan operasional RDF Rorotan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan warga," kata Pramono saat mengunjungi RDF Rorotan pada Kamis, 20 Maret 2025.
Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berkomitmen untuk bertanggung jawab atas kesehatan warga yang terdampak akibat permasalahan selama masa uji coba RDF Rorotan, termasuk keluhan terkait gangguan pernapasan (ISPA). Pemprov DKI Jakarta akan melakukan pemantauan kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan.
"Saya sebagai gubernur bertanggung jawab penuh. Kami akan segera berkoordinasi dengan dinas terkait untuk menyelesaikan masalah ini dan memberikan kompensasi yang sesuai kepada warga yang terdampak," tegas Pramono.
Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, Pemprov DKI Jakarta juga berencana mengundang kembali warga sekitar untuk melihat langsung uji coba operasional RDF Rorotan setelah semua fasilitas tambahan terpasang dan berfungsi dengan baik.
Rencana Pemprov DKI Jakarta:
- Pemasangan deodorizer untuk mengurangi bau tidak sedap.
- Penambahan filter untuk meminimalisir pencemaran udara.
- Pemasangan alat pemantau kualitas udara di radius 4-5 kilometer dari lokasi RDF.
- Penanganan kesehatan warga yang terdampak akibat operasional RDF.
- Transparansi melalui undangan uji coba operasional kepada warga.
Dengan serangkaian langkah ini, Pemprov DKI Jakarta berharap RDF Rorotan dapat beroperasi secara optimal dan memberikan manfaat bagi pengelolaan sampah di Jakarta Utara, tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan warga.