Dugaan Keracunan Massal Pasca-Berbuka Puasa di Dompu: 16 Warga Menderita Mual dan Muntah Akibat Konsumsi Es Boba

Dugaan Keracunan Massal Pasca Berbuka Puasa di Dompu

Sebanyak 16 warga Desa Huu, Kecamatan Huu, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengalami gejala keracunan makanan setelah mengonsumsi es boba sebagai takjil berbuka puasa pada Selasa, 4 Maret 2025. Kejadian ini menyebabkan kepanikan di tengah masyarakat dan memicu penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwenang.

Korban yang meliputi anak-anak, dewasa, dan lansia, mengalami gejala yang sama, yaitu mual, muntah, dan sakit perut. Mereka langsung dilarikan ke Puskesmas Rasabou untuk mendapatkan perawatan medis. Berdasarkan keterangan Camat Hu'u, Muhammad Iswan, pada Rabu, 5 Maret 2025, beberapa korban masih menjalani perawatan intensif, sementara yang lainnya telah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik.

"Totalnya ada 16 orang yang diduga keracunan setelah mengonsumsi es boba," ujar Iswan saat dikonfirmasi. Pihaknya menjelaskan kronologi kejadian bermula saat para korban membeli es boba dari seorang pedagang takjil di Desa Huu. Setelah berbuka puasa dengan minuman tersebut, mereka merasakan gejala mual dan muntah yang kemudian berujung pada perawatan di fasilitas kesehatan.

Tim medis Puskesmas Rasabou saat ini tengah melakukan investigasi menyeluruh. Sampel es boba dan makanan lain yang dikonsumsi para korban telah diambil untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab pasti dari keracunan tersebut. Hasil uji laboratorium ini diharapkan dapat mengungkap apakah keracunan murni disebabkan oleh es boba atau adanya faktor lain yang turut berperan.

"Kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian," tambah Iswan. Dugaan sementara mengarah pada kemungkinan adanya bahan baku es boba yang telah kadaluarsa. Namun, investigasi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan hal tersebut dan mengidentifikasi potensi penyebab lain.

Proses penyelidikan yang melibatkan pihak kepolisian dan tim medis Puskesmas Rasabou ini bertujuan untuk memastikan penyebab pasti dari keracunan massal tersebut. Hasil investigasi ini akan diumumkan secara resmi setelah proses pemeriksaan dan analisa selesai. Langkah-langkah pencegahan dan edukasi kepada masyarakat terkait keamanan pangan juga akan dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa mendatang. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memastikan keselamatan dan kesehatan warganya, dan kasus ini menjadi pembelajaran penting dalam pengawasan keamanan produk makanan dan minuman yang beredar di masyarakat.

Langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan:

  • Para korban telah mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Rasabou.
  • Sampel es boba dan makanan lain telah diambil untuk uji laboratorium.
  • Penyelidikan kepolisian sedang berlangsung untuk mengungkap penyebab pasti keracunan.
  • Upaya pencegahan dan edukasi terkait keamanan pangan akan dilakukan.