Kondisi Paus Fransiskus Stabil, Tetap Dirawat Intensif di Rumah Sakit Gemelli

Kondisi Paus Fransiskus Stabil, Tetap Dirawat Intensif di Rumah Sakit Gemelli

Kondisi kesehatan Paus Fransiskus menunjukkan perkembangan positif. Setelah mengalami dua episode gagal napas akut pada Senin, 3 Maret 2025, pemimpin tertinggi Gereja Katolik tersebut dilaporkan dalam kondisi stabil pada Selasa, 4 Maret 2025, di Rumah Sakit Gemelli, Roma. Meskipun demikian, Paus masih memerlukan dukungan oksigen untuk membantu pernapasannya. Pernyataan resmi Vatikan yang dirilis Selasa malam memastikan tidak ada indikasi gagal napas atau bronkospasme lanjutan. Paus dilaporkan sadar, mampu berkomunikasi dengan tim medis, dan tidak mengalami demam.

Meskipun perkembangan positif ini dilaporkan, Vatikan dengan tegas menyatakan bahwa prognosis kesehatan Paus Fransiskus masih belum pasti. Para dokter masih terus memantau kondisi kesehatan beliau dan belum dapat memberikan prediksi pasti mengenai perkembangan selanjutnya. Kehati-hatian tetap diutamakan mengingat riwayat kesehatan Paus yang memiliki riwayat penyakit pernapasan. Penggunaan oksigen aliran tinggi melalui kanula hidung telah menjadi metode penanganan medis yang diterapkan, sebagai tindak lanjut dari penggunaan masker oksigen sebelumnya. Ventilasi mekanis non-invasif juga tetap dilakukan hingga pagi hari berikutnya sebagai bagian dari rencana perawatan medis yang komprehensif.

Sepanjang hari Selasa, Paus Fransiskus menghabiskan waktunya untuk berdoa dan beristirahat, fokus untuk pemulihan. Perawatan intensif ini berlanjut setelah serangkaian masalah pernapasan yang dialami Paus dalam beberapa pekan terakhir. Pada 22 Februari, beliau mengalami serangan asma yang berkepanjangan. Kondisi ini kembali muncul pada 28 Februari dengan bronkospasme, yaitu penyempitan saluran udara di paru-paru. Puncaknya, pada Senin, 3 Maret, dua episode gagal napas akut terjadi akibat penumpukan lendir di saluran pernapasan, menuntut dilakukannya dua prosedur bronkoskopi untuk memeriksa saluran udara. Riwayat medis Paus, termasuk pengangkatan sebagian paru-parunya di masa muda, menambah kompleksitas dalam penanganan kasus ini.

Para ahli kesehatan internasional turut memberikan komentar atas kondisi Paus. Dr. Bruno Crestani, kepala departemen pulmonologi di Rumah Sakit Bichat, Paris, menyatakan keprihatinan atas kondisi kesehatan Paus yang berusia 88 tahun, mengingat perawatan intensif yang telah berlangsung selama dua minggu dan masalah pernapasan yang berulang. Usia lanjut Paus dan riwayat kesehatannya menjadi faktor penting dalam proses pemulihan dan memerlukan pemantauan ketat oleh tim medis.

Ke depan, Vatikan akan terus merilis pembaruan mengenai kondisi kesehatan Paus Fransiskus. Doa dan dukungan dari seluruh dunia terus mengalir bagi kesembuhan beliau.