Motif di Balik Penyimpanan Kerangka Korban Pembunuhan di Bantul Terungkap: 'Rasa Sayang' yang Janggal

Motif Pembunuhan dan Penyimpanan Kerangka di Bantul Terkuak

Kasus pembunuhan Enggal Dika Puspita (23) oleh Muhammad Rafy Ramadhan di Bantul memasuki babak baru. Motif pelaku menyimpan kerangka korban akhirnya terungkap dalam pemeriksaan intensif oleh pihak kepolisian. Tersangka, Muhammad Rafy, mengaku menyimpan kerangka mantan kekasihnya itu karena dilandasi perasaan "sayang" yang mendalam, sebuah pengakuan yang kontras dengan tindakan brutal yang dilakukannya.

Iptu Iqbal Satya Bimantara, Kasat Reskrim Polres Bantul, mengungkapkan bahwa hubungan antara pelaku dan korban tergolong toxic. Meskipun demikian, pelaku mengklaim cintanya yang besar menjadi alasan di balik tindakan menyimpan jenazah korban selama berbulan-bulan.

"Tersangka merasa sangat mencintai korban sehingga sampai tulangnya disimpan. Mereka sudah menjalin hubungan selama 5 tahun, dan mulai hidup bersama pada 2020, meskipun belum menikah," jelas Iptu Iqbal kepada awak media.

Kronologi Pembunuhan dan Penyimpanan Kerangka

Berdasarkan pengakuan tersangka, pembunuhan terjadi pada 25 September 2024 di kontrakan yang mereka tinggali. Rafy menghabisi nyawa Enggal dengan cara dicekik. Setelah melakukan pembunuhan, Rafy menyimpan mayat korban di dalam kontrakan.

Berikut adalah kronologi kejadian yang lebih rinci:

  • 25 September 2024: Pembunuhan terjadi di kontrakan korban dan pelaku.
  • 25 September - 9 Oktober 2024: Pelaku tinggal bersama jenazah korban di kontrakan, meskipun sudah membusuk dan menimbulkan bau yang menyengat.
  • 7 Desember 2024: Karena masa kontrakan habis, pelaku memindahkan mayat korban yang sudah menjadi kerangka.

Rafy mengakui bahwa selama dua minggu pertama setelah pembunuhan, ia masih tinggal bersama jenazah korban meskipun sudah tidak tahan dengan baunya. Ia bahkan sempat beberapa kali datang ke kontrakan untuk mengisi token listrik.

"Saat saya membuka kamar itu, saya sudah melihatnya menjadi kerangka. Pada saat itu, saya sudah berniat untuk menguburnya, tetapi saya tidak memiliki lahan untuk itu,” ujar Rafy. Ia kemudian memutuskan untuk menyimpan kerangka tersebut sampai menemukan tempat yang layak untuk pemakaman.

Kasus ini masih terus didalami oleh pihak kepolisian untuk mengungkap motif sebenarnya dan kemungkinan adanya faktor lain yang memengaruhi tindakan pelaku. Pengakuan pelaku yang dilandasi "rasa sayang" dinilai janggal dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya.