Jejak Sejarah Nama Bekasi: Dari Sungai Candrabhaga hingga Modernisasi Kota

Jejak Sejarah Nama Bekasi: Dari Sungai Candrabhaga hingga Modernisasi Kota

Banjir besar yang baru-baru ini melanda Bekasi, Jawa Barat, menyita perhatian publik dan kembali mengangkat pertanyaan mengenai asal-usul nama kota tersebut. Bencana alam yang mengakibatkan lumpuhnya aktivitas perkotaan ini justru menjadi momentum untuk menelusuri sejarah panjang nama Bekasi, yang ternyata memiliki akar sejarah yang dalam dan erat kaitannya dengan sebuah sungai kuno yang berperan vital dalam sistem pengendalian banjir di masa Kerajaan Tarumanegara.

Sejarah mencatat Sungai Candrabhaga sebagai urat nadi kehidupan dan sekaligus benteng pertahanan alami bagi kerajaan tersebut. Prasasti Tugu, salah satu sumber sejarah terkemuka, memuat catatan tentang penggalian sungai ini oleh Raja Purnawarman, mengukuhkan perannya dalam sistem irigasi dan pengendalian banjir kerajaan. Berikut kutipan dari Prasasti Tugu yang mereferensikan Sungai Candrabhaga:

"Pura rajadhirajena guruna pinabahuna khata khyatam Purimprapya chandrabagharnnavam yayau, Pravardhamana - dravincad - vatsare crigunaujasa Narendradhvayabhutena crimata purnnvwrmmana parabhya Phalgune mase khata krsna tasmitithau caitrasukla Trayosdsyam dibais siddhaikavinsakaih a yata Satrasahasrena dhanusam sasaterna cadvavinsena nadi ramya gomati nirmalodaka pitamahasya rajasser vvidarya sibiravanim brahmanair o-sahasrena prayati krtdaksina."

Artinya: "Dahulu sungai Candrabhaga digali oleh Rajadirajaguru yang berlengan kuat (besar kekuasaannya), setelah mencapai kota yang masyhur, mengalirlah ke laut. Dalam tahun ke-22 pemerintahannya yang makin sejahtera, panji segala raja, yang termasyhur Purnawarman, telah menggali saluran sungai Gomati yang indah, airnya jernih, mulai tanggal 20 bagian bulan gelap Palguna dan selesai tanggal 20 bagian bulan terang Caitra, selesai dalam waktu 20 hari. Panjangnya 6.122 busur (kurang lebih 11 km) mengalir ke tengah-tengah kakeknya, Sang Rajaresi. Setelah selesai dihadiahkanlah 1.000 ekor sapi kepada para brahmana)."

Dari Sungai Candrabhaga, nama Bekasi mengalami transformasi panjang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor historis dan politis. Setelah runtuhnya Tarumanegara, nama Candrabhaga bergeser menjadi Bhagacandra, lalu mengalami adaptasi linguistik menjadi Bhagasasi dalam Bahasa Jawa Kuno. Proses ini menunjukkan pengaruh kebudayaan dan kekuasaan dari kerajaan-kerajaan yang menguasai wilayah tersebut, seperti Sriwijaya dan Mataram.

Periode selanjutnya menunjukkan perubahan nama yang lebih signifikan. Pada masa penjajahan Belanda, nama Bekasi muncul dalam berbagai variasi ejaan dalam peta dan dokumen-dokumen kolonial, seperti Bocassie, Bacassie, dan Bekassie. Hal ini menunjukkan proses adaptasi nama tersebut ke dalam sistem penulisan dan pelafalan bahasa Belanda. Di era pendudukan Jepang, nama Bekasi ditulis sebagai Bekashi dalam aksara Katakana. Akhirnya, setelah kemerdekaan Indonesia, nama Bekasi dalam bentuknya yang sekarang ini, menjadi nama resmi yang digunakan hingga saat ini.

Proses perubahan nama Bekasi dari Candrabhaga hingga Bekasi sekarang, dapat diuraikan sebagai berikut:

  • Proses Komposisi: Penggabungan kata “Candra” (bulan) dan “Bhaga” (bagian) dalam bahasa Sansekerta.
  • Proses Matesis: Pertukaran posisi kata dari Candrabhaga menjadi Bhagacandra.
  • Proses Adaptasi: Penyesuaian bahasa dari Bhagacandra menjadi Bhagasasi dalam bahasa Jawa.
  • Proses Elipsis: Pemendekan kata dari Bhagasasi menjadi Bhagasi.
  • Proses Asimilasi: Perubahan ejaan dan pelafalan selama masa penjajahan Belanda dan Jepang (Bocassie, Bacassie, Bekassie, Bekashi).
  • Proses Adaptasi dan Akopoke: Penyesuaian akhir ke dalam kaidah Bahasa Indonesia menjadi “Bekasi”.

Kesimpulannya, nama Bekasi bukanlah sekadar sebutan geografis, melainkan cerminan perjalanan sejarah yang panjang dan kompleks. Dari sebuah sungai kuno yang berperan penting dalam sistem irigasi dan pengendalian banjir di masa lalu, nama Bekasi berevolusi seiring pergantian kekuasaan dan pengaruh kebudayaan, hingga menjadi nama kota modern yang kita kenal sekarang. Pemahaman atas sejarah nama Bekasi ini akan semakin memperkaya wawasan kita tentang identitas dan perkembangan kota Bekasi.