Polemik Study Tour: Mendikdasmen dan Kepala Daerah Bersilang Pendapat Soal Keamanan dan Beban Biaya

Polemik Study Tour: Mendikdasmen dan Kepala Daerah Bersilang Pendapat Soal Keamanan dan Beban Biaya

Gelombang larangan study tour oleh sejumlah kepala daerah di berbagai provinsi di Indonesia memicu perdebatan. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menyampaikan pandangan yang berbeda, menekankan bahwa study tour merupakan bagian integral dari program pendidikan sekolah.

Alasan yang Bertentangan

Kepala daerah yang memberlakukan larangan umumnya berlandaskan pada dua alasan utama:

  • Keamanan: Rangkaian insiden kecelakaan bus yang melibatkan rombongan study tour pelajar pada tahun 2024 menjadi pemicu utama kekhawatiran akan keselamatan siswa.
  • Beban Biaya: Kegiatan study tour dinilai memberatkan orang tua siswa, terutama bagi keluarga dengan kondisi ekonomi yang kurang mampu.

Abdul Mu'ti, di sisi lain, berpendapat bahwa study tour memberikan pengalaman berharga bagi siswa dengan mengunjungi berbagai institusi dan tempat. Ia menekankan pentingnya sekolah untuk memastikan keamanan siswa selama kegiatan study tour berlangsung.

Pendapat Mendikdasmen: Study Tour sebagai Bagian Pendidikan

"Study tour itu sebenarnya kan bagian dari program sekolah yang memang dimaksudkan untuk mereka memiliki pengalaman dengan melakukan kunjungan ke berbagai institusi dan ke berbagai tempat," ujar Mu'ti di Jakarta, Senin (24/3/2025).

Mu'ti menekankan bahwa sekolah harus selektif dalam memilih mitra penyelenggara study tour, terutama perusahaan transportasi. Kualitas dan keamanan armada bus harus menjadi prioritas utama untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini juga mengingatkan agar study tour tidak hanya menjadi kegiatan rutin tanpa relevansi dengan materi pembelajaran. Study tour harus dirancang sebagai bagian yang terintegrasi dengan kurikulum dan memberikan nilai tambah bagi pendidikan siswa.

Kontra dari Pemerintah Daerah: Prioritaskan Keamanan dan Keadilan

Pandangan Abdul Mu'ti berseberangan dengan beberapa kepala daerah yang telah mengambil langkah tegas untuk melarang atau membatasi kegiatan study tour. Gubernur Jawa Barat, misalnya, mengusulkan penghentian study tour dan mengalihkan anggaran untuk keperluan lain yang lebih mendesak.

Kebijakan serupa juga diterapkan di DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sumatera Barat dan Pontianak. Dinas Pendidikan setempat mengeluarkan surat edaran yang melarang sekolah mengadakan acara perpisahan dan study tour di luar kota.

Kasus Kecelakaan Maut di Ciater: Tragedi yang Memantik Kekhawatiran

Tragedi kecelakaan bus rombongan study tour SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Mei 2024 menjadi titik balik yang memicu kekhawatiran akan keselamatan siswa. Insiden yang menelan korban jiwa dan luka-luka itu mendorong pemerintah daerah untuk mengambil langkah preventif dengan melarang atau membatasi kegiatan study tour.

Imbauan dan Solusi

Di tengah polemik ini, penting bagi semua pihak terkait untuk mencari solusi terbaik yang mengedepankan keselamatan siswa, keadilan, dan kualitas pendidikan.

Berikut adalah beberapa imbauan dan solusi yang dapat dipertimbangkan:

  • Evaluasi dan Pengawasan Ketat: Pemerintah daerah dan sekolah perlu melakukan evaluasi dan pengawasan ketat terhadap penyelenggaraan study tour, termasuk seleksi mitra transportasi dan penyusunan program yang relevan dengan kurikulum.
  • Alternatif Kegiatan Edukatif: Sekolah dapat mempertimbangkan alternatif kegiatan edukatif yang lebih aman dan terjangkau, seperti kunjungan ke museum lokal, situs bersejarah, atau industri kreatif di sekitar wilayah sekolah.
  • Transparansi dan Akuntabilitas: Sekolah harus transparan dan akuntabel dalam pengelolaan anggaran study tour, serta memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi tanpa membebani orang tua.

Dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, diharapkan polemik study tour dapat diselesaikan dengan bijak dan menghasilkan kebijakan yang berpihak pada kepentingan siswa dan kualitas pendidikan.

Kesimpulan

Perbedaan pendapat antara Mendikdasmen dan kepala daerah mengenai study tour mencerminkan kompleksitas permasalahan yang melibatkan keamanan, biaya, dan relevansi pendidikan. Solusi yang komprehensif perlu mempertimbangkan semua aspek ini untuk memastikan bahwa study tour tetap menjadi kegiatan yang bermanfaat dan aman bagi siswa.