Oknum Polisi Polda Sumsel Terjerat Kasus Sabung Ayam di Lampung, Propam Turun Tangan

Oknum Polisi Polda Sumsel Diduga Terlibat Judi Sabung Ayam, Propam Lakukan Investigasi Intensif

PALEMBANG, [Nama Media] - Seorang anggota kepolisian dari Polda Sumatera Selatan (Sumsel) dengan inisial Bripda KP ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan perjudian sabung ayam yang terjadi di wilayah hukum Way Kanan, Lampung. Penetapan status tersangka ini menyusul penggerebekan lokasi sabung ayam yang berujung pada insiden tragis, menewaskan tiga anggota Polsek Negara Batin.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, menegaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi penuh dengan Polda Lampung dalam penanganan kasus ini. Mengingat keterlibatan anggota lintas Polda, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumsel akan mengambil alih proses investigasi internal.

"Kita pasti koordinasi erat dengan Polda Lampung. Karena ini menyangkut anggota dan lintas wilayah hukum, maka Propam Polda Sumsel yang akan menangani proses internalnya," ujar Irjen Pol Andi Rian kepada awak media, Selasa (25/03/2025).

Kapolda Andi Rian belum dapat memberikan keterangan lebih detail mengenai potensi sanksi yang akan dijatuhkan kepada Bripda KP. Beliau menekankan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan Polda Lampung sebagai pihak yang menangani proses pidana.

"Untuk ancaman hukuman, silakan ditanyakan langsung kepada penyidik Polda Lampung yang menangani perkara ini," imbuhnya.

Sebelumnya, Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika mengumumkan secara resmi penetapan Bripda KP sebagai tersangka dan penahanannya. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Mapolda Lampung.

"Berdasarkan hasil penyelidikan mendalam, kami telah menetapkan seorang anggota Polri dari Polda Sumsel, yaitu Bripda KP, sebagai tersangka dalam kasus perjudian sabung ayam ini. Tersangka saat ini telah ditahan untuk proses hukum lebih lanjut," tegas Irjen Pol Helmy Santika.

Kasus ini menjadi sorotan publik, tidak hanya karena melibatkan anggota kepolisian, tetapi juga karena insiden berdarah yang terjadi saat penggerebekan. Penanganan kasus ini diharapkan dapat dilakukan secara transparan dan profesional, serta memberikan efek jera bagi pelaku perjudian lainnya.

Insiden ini juga menyoroti pentingnya pengawasan internal yang ketat terhadap anggota kepolisian, serta perlunya sinergi antar Polda dalam menangani kasus-kasus yang melibatkan lintas wilayah hukum.