PLN Perkuat Keamanan Pasokan Listrik Nasional Hadapi Lonjakan Permintaan Lebaran 2025 di Tengah Ancaman Cuaca Ekstrem

PLN Siagakan Sistem Kelistrikan Nasional untuk Amankan Lebaran 2025

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) meningkatkan kesiapsiagaan operasional untuk memastikan keandalan pasokan listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi yang diperkirakan akan terjadi selama periode mudik dan perayaan Lebaran.

Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto, dalam konferensi pers di Jakarta, menekankan komitmen perusahaan untuk menjaga stabilitas pasokan listrik selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. "Kami menyadari bahwa Ramadhan dan Idul Fitri adalah momen penting bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, PLN berupaya maksimal untuk memastikan pasokan listrik yang andal agar masyarakat dapat merayakan hari raya dengan nyaman," ujarnya.

Antisipasi dan Mitigasi Risiko

PLN telah menjalankan serangkaian langkah antisipatif untuk meminimalkan risiko gangguan listrik akibat cuaca ekstrem dan lonjakan permintaan. Beberapa langkah utama yang telah diambil meliputi:

  • Inspeksi dan Pemeliharaan Infrastruktur: PLN telah melakukan inspeksi menyeluruh terhadap seluruh infrastruktur kelistrikan, termasuk pembangkit listrik, jaringan transmisi, dan jaringan distribusi. Pembersihan jalur ROW (Right of Way) di sekitar jaringan transmisi dan distribusi juga telah dilakukan untuk mencegah gangguan akibat pohon tumbang atau benda asing lainnya.
  • Penguatan Sistem Cadangan: PLN menyiapkan sistem cadangan berlapis untuk memastikan pasokan listrik tetap terjaga jika terjadi gangguan pada sistem utama. Hal ini termasuk penyediaan unit genset, UPS (Uninterruptible Power Supply), dan Unit Gardu Bergerak (UGB) yang siap dikerahkan di seluruh wilayah Indonesia.
  • Koordinasi dengan Pihak Terkait: PLN secara aktif berkoordinasi dengan BMKG, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk memantau kondisi cuaca dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.
  • Penyiapan Personel dan Posko Siaga: PLN telah menyiagakan puluhan ribu personel dan mendirikan ribuan posko siaga di seluruh Indonesia untuk merespons dengan cepat setiap potensi gangguan listrik. Masa siaga kelistrikan telah dimulai sejak 17 Maret dan akan berlangsung hingga 11 April 2025.

Kesiapan Pasokan Energi

PLN memastikan bahwa pasokan energi primer untuk pembangkit listrik dalam kondisi aman. Stok batu bara, gas, dan bahan bakar minyak (BBM) mencukupi untuk memenuhi kebutuhan operasional selama periode siaga Lebaran. Daya mampu pembangkit saat ini mencapai 67 GW, sementara beban puncak diperkirakan mencapai 45 GW, sehingga terdapat cadangan daya yang signifikan sebesar 22 GW.

Selain itu, PLN telah menyelesaikan pemeliharaan seluruh pembangkit listrik jauh sebelum masa siaga Lebaran dimulai. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua pembangkit dapat beroperasi secara optimal dan tidak ada pemeliharaan yang dilakukan selama periode kritis tersebut.

Prioritas Pengamanan Lokasi Vital

PLN memberikan prioritas pengamanan pasokan listrik di lokasi-lokasi vital, seperti:

  • Tempat ibadah (masjid dan lapangan yang digunakan untuk salat Id)
  • Bandara, terminal, dan pelabuhan
  • Pusat-pusat kegiatan masyarakat
  • Kantor pemerintahan dan pusat layanan publik

Imbauan kepada Masyarakat

PLN mengimbau masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam menjaga keandalan pasokan listrik dengan cara:

  • Melaporkan kepada PLN jika melihat jaringan listrik yang berpotensi terganggu oleh pohon atau benda asing lainnya.
  • Menggunakan listrik secara bijak dan efisien.

Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari seluruh pihak, PLN optimis dapat menjaga keandalan pasokan listrik selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah, sehingga masyarakat dapat merayakan hari raya dengan tenang dan nyaman.