Puluhan Kambing Boer 'Mudik' ke Masalembu: Inisiatif Warga Tingkatkan Ketahanan Pangan Kepulauan

Puluhan Kambing Boer 'Mudik' ke Masalembu: Inisiatif Warga Tingkatkan Ketahanan Pangan Kepulauan

SUMENEP, JAWA TIMUR – Pemandangan unik tersaji di Pelabuhan Kalianget, Sumenep, saat puluhan kambing Boer satu per satu dinaikkan ke KM. Bung Tomo yang hendak berlayar menuju Pulau Masalembu, Selasa (25/3/2025). Sebanyak 53 ekor kambing, mayoritas ras Boer unggulan, menjadi penumpang istimewa dalam pelayaran yang memakan waktu sekitar 17 jam tersebut.

Proses "mudik" kambing-kambing ini cukup menarik perhatian. Dengan hati-hati, hewan-hewan ternak itu dituntun menaiki tangga besi, melintasi dek kapal, hingga akhirnya tiba di buritan yang telah dimodifikasi menjadi kandang semi permanen. Di sana, mereka diikat dengan aman ke bambu yang telah dipersiapkan.

Keberangkatan kambing-kambing ini bukan sekadar perjalanan biasa. Mereka adalah bagian dari inisiatif warga Masalembu untuk meningkatkan perekonomian dan mendukung program ketahanan pangan nasional. Miftah Farid dan Darul Hasyim Fath, dua tokoh masyarakat Masalembu, menjadi motor penggerak di balik ide tersebut.

"Kambing-kambing Boer ini sengaja kami beli dari berbagai daerah seperti Bangkalan, Kediri, dan Jombang untuk dikembangbiakkan di Masalembu," ujar Miftah Farid, warga Desa Masakambing. Ia menjelaskan bahwa Kambing Boer dipilih karena kualitas dagingnya yang unggul, sehingga diharapkan dapat menjadi sumber protein hewani yang potensial bagi masyarakat pulau.

Darul Hasyim Fath menambahkan bahwa inisiatif ini merupakan upaya untuk mendiversifikasi mata pencaharian warga Masalembu, yang selama ini sebagian besar bergantung pada hasil laut. "Dengan beternak kambing, kami berharap dapat menambah penghasilan warga dan mengurangi ketergantungan pada satu sektor saja," tuturnya.

Lebih lanjut, Darul menjelaskan bahwa pengembangbiakan Kambing Boer juga merupakan kontribusi nyata warga kepulauan dalam mendukung program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah. "Ini adalah langkah kecil dari kami, masyarakat pesisir, untuk turut serta mewujudkan ketahanan pangan nasional," tegasnya.

Untuk mendukung program ini, warga Masalembu telah menyiapkan kandang klaster di empat desa, yaitu Sukajeruk, Masalima, Masakambing, dan Keramian. Setiap kandang klaster akan menampung antara 10 hingga 20 ekor kambing. Model kandang klaster ini dirancang untuk memudahkan pembesaran dan penggemukan ternak secara terpadu.

Diharapkan, dengan adanya inisiatif ini, Pulau Masalembu dapat menjadi sentra peternakan kambing Boer yang maju dan mandiri. Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah kepulauan lain dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan perekonomian lokal.

Perjalanan "mudik" puluhan kambing Boer ini menjadi simbol harapan baru bagi masyarakat Masalembu. Sebuah harapan akan masa depan yang lebih baik, di mana kemandirian pangan dan kesejahteraan dapat diraih melalui kerja keras dan inovasi.

Daftar Poin Penting:

  • Puluhan kambing Boer 'mudik' ke Pulau Masalembu
  • Inisiatif warga meningkatkan ketahanan pangan
  • Pengembangan peternakan kambing untuk perekonomian lokal
  • Kandang klaster untuk pembesaran ternak
  • Dukungan swasembada pangan dari masyarakat pesisir