VKTR Hadapi Tantangan Pasar Otomotif dengan Diversifikasi dan Efisiensi

VKTR Hadapi Tantangan Pasar Otomotif dengan Diversifikasi dan Efisiensi

Industri otomotif nasional mengalami turbulensi, namun PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), perusahaan yang fokus pada kendaraan listrik berbasis baterai, menunjukkan ketahanan yang patut diperhitungkan. Di tengah tekanan pasar, VKTR mampu menjaga stabilitas pendapatan dan bahkan mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan.

Laporan keuangan tahun 2024 memperlihatkan bahwa VKTR mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 1,003 triliun, sedikit menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,062 triliun. Penurunan sebesar 5,4 persen ini selaras dengan kondisi ekonomi nasional yang melambat dan penurunan penjualan kendaraan secara keseluruhan. Data dari Gaikindo menunjukkan penurunan penjualan kendaraan mencapai 14 persen secara tahunan. Namun, di balik angka tersebut, tersimpan kisah sukses VKTR dalam mengoptimalkan kinerja internal dan memanfaatkan peluang pasar yang ada.

Salah satu kunci keberhasilan VKTR adalah strategi diversifikasi produk dan perluasan pangsa pasar. Perusahaan tidak hanya fokus pada satu segmen kendaraan listrik, tetapi juga merambah berbagai jenis kendaraan, mulai dari bus listrik hingga truk listrik dan forklift listrik. Selain itu, VKTR juga memperluas jangkauan pelanggannya, tidak hanya terbatas pada sektor swasta, tetapi juga menjalin kerjasama dengan pemerintah dan BUMN.

Strategi Diversifikasi dan Ekspansi VKTR:

  • Ekspansi Pasar B2G dan B2B: Penjualan kendaraan listrik VKTR meningkat signifikan berkat penetrasi ke segmen Business to Government (B2G) dan Business to Business (B2B).
  • Pengiriman Bus Listrik ke TransJakarta: VKTR berhasil menyelesaikan pengiriman 21 unit bus listrik kepada operator transportasi publik ternama, TransJakarta.
  • Penjualan Unit untuk Transportasi Bandara: VKTR mencatatkan penjualan unit pertamanya yang akan digunakan untuk transportasi di lingkungan bandara.
  • Kemitraan dengan Sektor Swasta: Sebanyak tujuh unit bus listrik telah digunakan untuk mobilisasi karyawan di sektor industri pulp dan kertas.
  • Pengembangan Truk Listrik Compactor: VKTR juga memperluas portofolionya dengan mengembangkan truk listrik compactor yang dijual kepada BUMN untuk operasional di Ibu Kota Nusantara (IKN).
  • Forklift Listrik: Anak perusahaan VKTR berhasil menjual tujuh unit forklift listrik ke perusahaan internal dan swasta.

Selain diversifikasi produk dan ekspansi pasar, VKTR juga fokus pada efisiensi operasional. Upaya ini membuahkan hasil dengan tercatatnya pertumbuhan laba bersih sebesar 39 persen menjadi Rp7,6 miliar. Meskipun total aset perusahaan mengalami penurunan tipis menjadi Rp1,608 triliun, liabilitas perusahaan berhasil dikurangi sebesar 13 persen menjadi Rp452 miliar setelah penyelesaian kewajiban kepada pihak terkait.

Direktur Utama VKTR, Gilarsi Wahju Setijono, menekankan pentingnya sinergi antara seluruh pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan dalam mencapai kinerja yang optimal. VKTR berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan dan berkontribusi pada pengembangan industri kendaraan listrik nasional.

VKTR juga aktif dalam mengembangkan berbagai prototipe kendaraan listrik, termasuk bus listrik dengan berbagai ukuran, transporter, tractor head, heavy-duty truck, dan forklift listrik. Program uji coba unit yang dilakukan sepanjang tahun 2024 memberikan kesempatan kepada calon pelanggan untuk mengevaluasi performa kendaraan sebelum melakukan pembelian.

Selain itu, VKTR juga membangun fasilitas perakitan kendaraan listrik berbasis Completely Knocked Down (CKD) pertama di Indonesia yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah. Pabrik ini telah memproduksi bus listrik dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40 persen, sejalan dengan target pemerintah Indonesia dalam meningkatkan daya saing industri kendaraan listrik di tingkat regional. Hal ini menunjukkan komitmen VKTR dalam mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan di Indonesia.

VKTR tidak hanya berfokus pada aspek bisnis, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan. Hingga akhir tahun 2024, sebanyak 61 unit bus listrik telah beroperasi dengan jarak tempuh total 7,7 juta km, yang berkontribusi dalam pengurangan emisi CO2 sebesar 7.400 ton atau setara dengan penanaman 336 ribu pohon. Pencapaian ini membuktikan komitmen VKTR dalam mendukung transisi menuju mobilitas ramah lingkungan.

Dengan berbagai strategi yang telah dijalankan, VKTR optimis dapat terus tumbuh dan berkembang di tengah tantangan pasar otomotif yang semakin kompleks. Perusahaan menargetkan peningkatan kapasitas produksi, optimalisasi operasional, serta ekspansi pemasaran guna memperluas pangsa pasar kendaraan listrik di Indonesia. VKTR berharap pemerintah dapat memberikan dukungan lebih konkret untuk sektor ini, sehingga industri kendaraan listrik nasional dapat berkembang pesat dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.