Warisan Petit: Membangun Fondasi Sepak Bola Indonesia dari Akar Rumput, Belajar dari Kesuksesan Perancis

Warisan Petit: Membangun Fondasi Sepak Bola Indonesia dari Akar Rumput, Belajar dari Kesuksesan Perancis

Legenda sepak bola Perancis, Emmanuel Petit, memberikan pandangannya mengenai masa depan sepak bola Indonesia. Dalam sebuah wawancara eksklusif di Jakarta, Petit menyoroti pentingnya pembangunan sepak bola dari level akar rumput sebagai kunci untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.

Wawancara ini difasilitasi oleh BrainEye, sebuah perusahaan teknologi kesehatan asal Australia, dimana Petit berperan sebagai brand ambassador. Petit berbagi pengalamannya tentang bagaimana Perancis, setelah melewati proses panjang selama 40 tahun, berhasil menjadi salah satu kekuatan sepak bola dunia. Kunci keberhasilan Perancis adalah investasi besar pada pengembangan pemain muda, kompetisi yang profesional, dan akademi sepak bola yang kuat, bahkan di level amatir.

Naturalisasi Pemain: Bukan Solusi Tunggal

Petit mengakui bahwa naturalisasi pemain keturunan Indonesia dapat memberikan dampak positif dalam jangka pendek. Ia memahami bahwa regulasi FIFA saat ini memungkinkan hal tersebut, dan jika memberikan hasil positif, itu bisa menjadi strategi yang efektif. Namun, ia menekankan bahwa naturalisasi bukanlah solusi utama. Menurutnya, fokus utama haruslah pada pengembangan bakat-bakat muda lokal. Pengalaman Perancis dengan tim multikultural di Piala Dunia 1998, yang terdiri dari pemain-pemain dari berbagai latar belakang, membuktikan bahwa keberagaman bisa menjadi kekuatan.

Belajar dari Perancis: Investasi Jangka Panjang

Petit mencontohkan Perancis, yang memulai perjalanan panjang mereka dengan mendirikan pusat pelatihan elite nasional Clairefontaine pada tahun 1988. Inisiatif ini lahir dari kekecewaan karena gagal lolos ke Piala Dunia 1990. Sejak saat itu, Perancis secara konsisten berinvestasi dalam pengembangan pemain muda dan infrastruktur sepak bola. Hasilnya, Perancis telah dua kali menjuarai Piala Dunia (1998 dan 2018) dan menjadi salah satu negara penghasil pemain berbakat terbaik di dunia.

Langkah Konkrit untuk Indonesia

Petit menyarankan agar Indonesia fokus pada:

  • Membangun kompetisi yang layak dan profesional: Indonesia, sebagai negara besar, memiliki potensi yang sangat besar dalam sepak bola. Namun, potensi ini tidak akan terwujud tanpa adanya kompetisi yang terstruktur dan dikelola secara profesional.
  • Mendirikan akademi sepak bola dari akar rumput: Akademi-akademi ini harus menjangkau seluruh pelosok Indonesia, mencari dan mengembangkan bakat-bakat muda dari berbagai latar belakang.
  • Memberikan kesempatan kepada pemain muda untuk menjadi profesional: Infrastruktur dan dukungan yang memadai harus diberikan kepada pemain muda agar mereka dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal.
  • Memiliki keinginan yang kuat secara politik: Pembangunan sepak bola membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.

Petit mengakui bahwa membangun sepak bola dari akar rumput membutuhkan waktu dan kesabaran. Namun, ia yakin bahwa dengan komitmen yang kuat dan investasi yang tepat, Indonesia dapat mencapai kesuksesan jangka panjang di panggung sepak bola internasional. Ia menekankan bahwa Indonesia tidak bisa hanya berfokus pada tim nasional. Jika Indonesia ingin membangun tim nasional yang kuat dan berkelanjutan, Indonesia harus membangunnya dari bawah.

Petit mengakhiri wawancara dengan menekankan bahwa kunci keberhasilan adalah dedikasi dan kerja keras. Ia berharap Indonesia dapat belajar dari pengalaman Perancis dan membangun fondasi yang kuat untuk masa depan sepak bola Indonesia.