Sutradara Film 'No Other Land' Hamdan Ballal Diserang dan Ditangkap di Tepi Barat, Picu Kecaman Internasional

Insiden penyerangan dan penangkapan sutradara film dokumenter No Other Land, Hamdan Ballal, oleh pasukan keamanan Israel di wilayah Tepi Barat yang diduduki, memicu gelombang kecaman dari berbagai organisasi hak asasi manusia dan komunitas film internasional.

Menurut laporan The Guardian, insiden bermula ketika sekelompok sekitar 15 orang bersenjata menyerbu desa Susya di Masafer Yatta, selatan Hebron. Hamdan Ballal, salah satu dari empat sutradara film yang mengangkat isu penghancuran desa-desa Palestina di Tepi Barat, menjadi target utama serangan tersebut.

Seorang aktivis dari Center for Jewish Nonviolence, yang hanya bersedia diidentifikasi sebagai Joseph karena alasan keamanan, mengungkapkan bahwa para penyerang melempari rumah-rumah warga Palestina dengan batu dan merusak tangki air. Saksi mata lain, Raviv, menambahkan bahwa mobil Ballal hancur akibat lemparan batu yang bertubi-tubi, menyebabkan seluruh kaca jendelanya pecah dan bannya robek.

"Mereka menghancurkan mobilnya dengan batu dan merobek salah satu bannya," kata Raviv.

Yang lebih mengkhawatirkan, para saksi mata melaporkan bahwa tentara Israel tiba di lokasi kejadian bersama dengan seorang pria berseragam militer yang mengejar Ballal hingga ke rumahnya dan kemudian menyerahkannya kepada pihak militer. Diduga, Ballal mengalami luka-luka akibat serangan tersebut. Anggota kelompok aktivis yang merekam kejadian itu menemukan bercak darah di lantai rumah Ballal, yang diyakini berasal dari luka di kepala akibat pukulan.

Ballal dan seorang pria lain yang hanya diidentifikasi sebagai Nasser, ditangkap dan dibawa ke kantor polisi. Alasan penangkapan tersebut belum jelas.

Militer Israel (IDF) mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bahwa terjadi konfrontasi antara warga Palestina dan Israel setelah adanya pelemparan batu oleh "teroris" ke arah warga Israel. IDF menyatakan bahwa pasukannya dan Polisi Israel tiba untuk membubarkan konfrontasi tersebut dan menangkap tiga warga Palestina yang diduga melemparkan batu serta seorang warga sipil Israel yang terlibat dalam kekerasan.

No Other Land, film yang disutradarai oleh Hamdan Ballal bersama dengan Yuval Abraham, Rachel Szor, dan Basel Adra, mendokumentasikan secara mendalam kehidupan warga Palestina di Masafer Yatta yang berjuang untuk mempertahankan rumah mereka di tengah ancaman penggusuran dan pendudukan Israel. Film ini telah menerima banyak pujian dan penghargaan di berbagai festival film internasional, termasuk penghargaan untuk film dokumenter terbaik di Festival Film Internasional Berlin.

Penangkapan Hamdan Ballal ini memicu kekhawatiran akan keselamatan dan kebebasan berekspresi para pembuat film yang mengangkat isu-isu sensitif terkait konflik Israel-Palestina. Banyak pihak mendesak pihak berwenang Israel untuk memberikan penjelasan yang transparan mengenai penangkapan tersebut dan menjamin keselamatan Ballal dan keluarganya.

Berikut adalah poin-poin penting terkait insiden ini:

  • Penyerangan: Sutradara Hamdan Ballal diserang di rumahnya di Susya, Tepi Barat.
  • Penangkapan: Ballal dan seorang pria lain ditangkap oleh tentara Israel.
  • Kerusakan: Mobil Ballal dirusak parah.
  • Klaim IDF: IDF mengklaim terjadi konfrontasi dan penangkapan dilakukan setelah adanya pelemparan batu.
  • Reaksi: Insiden ini memicu kecaman dan kekhawatiran internasional.