Pemerintah Flores Timur Koordinasikan Pemulangan Jenazah Guru Korban KKB di Papua Pegunungan

Pemerintah Flores Timur Berupaya Pulangkan Jenazah Guru Korban KKB

Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bergerak cepat untuk memfasilitasi pemulangan jenazah Rosalia Rerek Sogen, seorang guru yang menjadi korban serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Insiden tragis yang terjadi pada Jumat (21/3/2025) ini telah menimbulkan duka mendalam bagi keluarga, kolega, dan masyarakat Flores Timur.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Flores Timur, Felix Suban Hoda, menyatakan bahwa rapat koordinasi intensif sedang dilakukan untuk mengatur proses penjemputan jenazah. "Kami sedang dalam rapat untuk membahas secara detail proses penjemputan Ibu Rosalina," ujarnya pada hari Selasa (25/3/2025).

Detail mengenai jadwal kedatangan jenazah di Flores Timur masih dalam tahap finalisasi. Namun, Felix memastikan bahwa almarhumah Rosalia Rerek Sogen, yang berusia 30 tahun, akan dimakamkan secara kedinasan di kampung halamannya, Lewotala, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur. Penghormatan ini sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan pengabdian Rosalia sebagai seorang pendidik.

Menurut informasi dari Ketua Paguyuban Lewolema di Jayapura, Melky Weruin, jenazah Rosalia akan diterbangkan ke Flores Timur pada hari Selasa (25/3/2025) sekitar pukul 06.30 WIT. Sebelum keberangkatan, akan diadakan upacara pemberkatan di Gereja Katolik Paroki Santo Fransiskus Asisi, APO, Kota Jayapura. Prosesi ini sebagai bentuk penghormatan terakhir dan doa bagi arwah almarhumah.

"Jenazah Rosalia akan diberangkatkan menggunakan pesawat jenis Caravan dan diperkirakan tiba di Lewotala pada hari Rabu (26/3/2025)," jelas Melky dalam keterangannya.

Kejadian ini bermula ketika KKB melakukan serangan di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Selain merenggut nyawa Rosalia, serangan tersebut juga menyebabkan tujuh orang lainnya mengalami luka-luka. Insiden ini menambah daftar panjang aksi kekerasan yang dilakukan oleh KKB di wilayah Papua, yang tidak hanya mengancam keamanan, tetapi juga menghambat pembangunan dan kemajuan pendidikan di daerah tersebut.

Pemerintah Kabupaten Flores Timur berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah Papua, pihak kepolisian, dan TNI, untuk memastikan proses pemulangan jenazah berjalan lancar dan aman. Dukungan psikologis juga disiapkan bagi keluarga korban untuk membantu mereka menghadapi masa sulit ini.

Rencana Pemakaman Secara Kedinasan

Pemakaman secara kedinasan merupakan bentuk penghormatan tertinggi dari pemerintah daerah kepada Rosalia Rerek Sogen atas jasa-jasanya dalam dunia pendidikan. Prosesi ini akan melibatkan unsur-unsur pemerintahan daerah, tokoh masyarakat, dan perwakilan dari sekolah tempat almarhumah mengajar. Diharapkan, pemakaman ini dapat memberikan penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan dan menjadi momentum untuk mengenang dedikasi Rosalia sebagai seorang guru.

Pemerintah Flores Timur mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan oleh KKB dan berharap agar aparat keamanan dapat segera menindak tegas pelaku kejahatan tersebut. Selain itu, pemerintah daerah juga berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan dan memberikan dukungan bagi para guru yang bertugas di daerah-daerah terpencil.

Harapan untuk Perdamaian di Papua

Tragedi yang menimpa Rosalia Rerek Sogen menjadi pengingat akan pentingnya perdamaian dan keamanan di Papua. Pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait perlu bekerja sama untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi pembangunan dan kemajuan di wilayah tersebut. Pendidikan merupakan salah satu kunci untuk memajukan Papua, dan para guru memiliki peran penting dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, perlindungan dan keamanan bagi para guru harus menjadi prioritas utama.

Insiden ini juga menyoroti perlunya perhatian lebih terhadap kesejahteraan para guru yang bertugas di daerah terpencil dan rawan konflik. Pemerintah perlu memberikan insentif yang memadai, fasilitas yang layak, dan pelatihan yang relevan agar para guru dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan aman. Dengan demikian, diharapkan para guru dapat terus berkontribusi dalam memajukan pendidikan di seluruh pelosok Indonesia.