Instruksi Prabowo: Kabinet Intensifkan Komunikasi Publik Guna Tangkal Opini Negatif

Pemerintah Genjot Komunikasi Publik, Tangkal Informasi Keliru

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan arahan Presiden Prabowo Subianto kepada jajaran Kabinet Merah Putih untuk meningkatkan intensitas komunikasi dengan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk memastikan masyarakat memahami berbagai program dan kebijakan pemerintah secara akurat dan tidak terpengaruh oleh opini atau narasi yang tidak berdasar.

"Presiden selalu menekankan pentingnya kita menyampaikan informasi yang benar kepada rakyat. Banyak program bagus yang sedang berjalan, dan kita ingin memastikan masyarakat mengetahuinya," ujar Sudaryono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, baru-baru ini.

Sudaryono mencontohkan keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas pangan di tengah tantangan global.

"Kita ini menuju swasembada, harga gabah bagus, petani senang. Sementara negara lain seperti Filipina, Malaysia, Jepang sedang mengalami krisis beras. Kita juga mengalami El Nino dan La Nina yang sama, tapi kita sekarang di posisi yang lebih aman, jauh lebih aman dibanding mereka. Ini hal positif yang perlu dikomunikasikan," jelasnya.

Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah ini menegaskan bahwa pemerintah tidak anti kritik, namun juga menekankan pentingnya membangun narasi yang positif dan konstruktif.

"Pemerintah tidak anti kritik. Tapi narasi juga harus dibangun dengan baik. Jangan sampai opini publik berasumsi negatif karena hanya mendapat informasi yang tidak lengkap," tegasnya.

Memperbaiki Asumsi Negatif di Masyarakat

Sudaryono menjelaskan bahwa Prabowo Subianto meminta seluruh jajaran kabinet untuk aktif memperbaiki asumsi-asumsi negatif yang mungkin berkembang di masyarakat, khususnya terkait sektor kementerian masing-masing.

"Tugas saya adalah bagaimana menularkan asumsi yang baik di masyarakat bawah sebanyak mungkin. Ini adalah sisi komunikasi yang kami perbaiki, khususnya di Kementerian Pertanian," kata Sudaryono.

Ia menyadari bahwa menjawab tuduhan atau kritik seringkali lebih sulit daripada melontarkannya. Namun, pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan klarifikasi dan meluruskan informasi yang tidak benar.

"Kita sebagai pemerintah tidak boleh lelah menjawab semua tuduhan, kritik, dan informasi yang tidak benar. Harus kita luruskan, karena kebohongan atau berita yang tidak benar jika diulang-ulang bisa dianggap sebagai kebenaran," paparnya.

Instruksi Presiden Prabowo Subianto

Arahan untuk meningkatkan komunikasi publik ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto dalam sidang kabinet sebelumnya. Prabowo merasa bahwa masyarakat belum sepenuhnya memahami kebijakan-kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah.

"Banyak sekali yang sudah kita laksanakan. Mungkin karena banyaknya inisiatif, terobosan, dan kebijakan yang kita ambil, narasi ke rakyat kurang sempurna atau kurang intensif. Ini perlu kita perbaiki," kata Prabowo saat itu.

Prabowo juga menyampaikan apresiasinya atas banyaknya kebijakan yang berhasil dikeluarkan dalam waktu singkat. Ia berharap dengan komunikasi yang lebih baik, masyarakat dapat lebih memahami dan mendukung upaya-upaya pemerintah dalam membangun bangsa.

Secara rinci berikut poin penting dalam berita ini:

  • Peningkatan Komunikasi Publik: Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan kabinet untuk meningkatkan komunikasi dengan masyarakat.
  • Narasi Positif: Pemerintah berupaya membangun narasi yang positif dan konstruktif terkait program dan kebijakan yang dijalankan.
  • Stabilitas Pangan: Indonesia dinilai berhasil menjaga stabilitas pangan di tengah tantangan global, seperti krisis beras di negara lain.
  • Klarifikasi Informasi: Pemerintah berkomitmen untuk terus memberikan klarifikasi dan meluruskan informasi yang tidak benar.
  • Asumsi Negatif: Pemerintah berupaya memperbaiki asumsi negatif yang mungkin berkembang di masyarakat terkait berbagai sektor.