Pupuk Indonesia Catat Kenaikan Signifikan Penyaluran Pupuk Subsidi Triwulan I 2025
PT Pupuk Indonesia Umumkan Peningkatan Penyaluran Pupuk Subsidi Triwulan Pertama 2025
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - PT Pupuk Indonesia (Persero) mengumumkan peningkatan signifikan dalam penyaluran pupuk bersubsidi selama tiga bulan pertama tahun 2025. Berdasarkan data yang dihimpun, terjadi kenaikan sebesar 33% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kabar baik ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, dalam rapat bersama Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/3/2025).
Rahmad Pribadi menyatakan optimismenya terhadap kinerja penyaluran pupuk subsidi yang berjalan lancar sejak awal tahun. Ia menekankan bahwa ini adalah pertama kalinya dalam sejarah, petani dapat secara serempak mengakses pupuk bersubsidi sejak tanggal 1 Januari. Capaian ini, menurutnya, merupakan indikasi positif dari efektivitas sistem penyaluran yang telah ditingkatkan.
"Peningkatan serapan atau penyaluran pupuk bersubsidi hingga 22 Maret 2025 mencapai 33% dibandingkan tahun 2024, yaitu dari 1,2 juta ton menjadi 1,6 juta ton," jelas Rahmad. Data ini menunjukkan bahwa pada tiga bulan pertama tahun 2025, penyaluran pupuk bersubsidi mencapai 1,6 juta ton, dengan penebusan tertinggi terjadi pada bulan Januari dalam tiga tahun terakhir.
Cadangan Pupuk Nasional Mencukupi
Lebih lanjut, Rahmad Pribadi memastikan bahwa cadangan pupuk nasional saat ini berada dalam kondisi aman, yaitu mencapai 1,6 juta ton. Dari jumlah tersebut, 1,2 juta ton merupakan pupuk bersubsidi yang siap didistribusikan kepada petani yang berhak.
Alokasi Pupuk Subsidi Tahun 2025
Pemerintah telah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi untuk tahun 2025 melalui Keputusan Menteri Pertanian (Kepmentan) Nomor 644 Tahun 2024. Total alokasi pupuk bersubsidi mencapai 9,55 juta ton dengan nilai subsidi sebesar Rp 46,8 triliun. Alokasi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pupuk petani di seluruh Indonesia dan mendukung peningkatan produktivitas pertanian.
Berikut adalah rincian alokasi pupuk subsidi per provinsi:
- Jawa Timur: 1,88 juta ton (Rp 8,87 triliun)
- Jawa Tengah: 1,38 juta ton (Rp 6,74 triliun)
- Jawa Barat: 1,1 juta ton (Rp 5,33 triliun)
- Sulawesi Selatan: 922.000 ton (Rp 4,1 triliun)
- Lampung: 812.000 ton (Rp 4,21 triliun)
- Sumatera Utara: 517.000 ton (Rp 2,56 triliun)
Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi penerima alokasi pupuk subsidi terbesar, mencerminkan pentingnya sektor pertanian di kedua wilayah tersebut dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Pemerintah berharap dengan ketersediaan pupuk bersubsidi yang memadai, petani dapat meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan mereka.