Presiden Prabowo Tekankan Prioritas Keamanan Pangan di Tengah Gejolak Global
Presiden Prabowo Soroti Keamanan Pangan di Tengah Ketidakpastian Global
Jakarta - Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan ekonomi global, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya menjaga ketahanan pangan nasional. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan pesan penting ini dalam Rapat Koordinasi Ketersediaan Pangan Menjelang Hari Raya Idul Fitri yang diadakan di Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (24/3/2025).
Amran menjelaskan bahwa Presiden Prabowo secara khusus meminta jajaran Kementerian Pertanian untuk memberikan perhatian penuh pada sektor pangan. Kekhawatiran ini didasari oleh situasi dunia yang tidak stabil, ditandai dengan konflik militer dan perang ekonomi antar negara.
"Bapak Presiden menekankan agar kita sungguh-sungguh menjaga pangan. Situasi dunia saat ini diwarnai dengan berbagai konflik, mulai dari perang langsung seperti yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, hingga perang ekonomi," ujar Amran.
Lebih lanjut, Amran menyoroti potensi dampak kebijakan ekonomi negara-negara besar terhadap stabilitas pangan global. Ia mencontohkan kebijakan proteksionis yang mungkin diterapkan oleh negara-negara adidaya, yang dapat mengganggu rantai pasok pangan dan memicu krisis.
Menurut Mentan, keamanan pangan adalah fondasi utama bagi stabilitas suatu negara. Jika kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi, maka negara akan aman dan stabil. Sebaliknya, jika terjadi masalah dalam sektor pangan, maka negara akan menghadapi berbagai masalah sosial dan ekonomi.
"Pangan aman, negara aman. Pangan bermasalah, negara bermasalah. Ini adalah prinsip yang harus kita pegang teguh," tegasnya.
Capaian Kementan di Awal Tahun 2025
Dalam kesempatan tersebut, Amran juga menyampaikan laporan mengenai capaian Kementerian Pertanian di awal tahun 2025. Ia mengungkapkan bahwa serapan gabah oleh Bulog (Badan Urusan Logistik) mencapai 700.000 ton pada bulan Maret 2025. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, di mana serapan gabah Bulog hanya mencapai 35.000 ton.
"Ada lompatan eksponensial dalam serapan gabah Bulog. Dari 35.000 ton menjadi 700.000 ton. Ini menunjukkan bahwa produksi padi kita meningkat signifikan, sesuai dengan data BPS (Badan Pusat Statistik) yang menunjukkan peningkatan sebesar 50 persen dibandingkan tahun lalu," jelas Amran.
Mentan Amran juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam menjaga stabilitas pangan, termasuk BUMN, TNI, dan Polri. Kerjasama yang solid antar lembaga ini dinilai sangat penting untuk mencapai ketahanan pangan nasional.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama BUMN, TNI, dan Polri atas kerja kerasnya dalam menjaga stabilitas pangan. Kami di Kementerian Pertanian hanya bagian kecil dari tim besar ini," pungkasnya.
Tantangan Ke Depan
Meski demikian, Mentan Amran mengakui bahwa tantangan di sektor pangan masih sangat besar. Perubahan iklim, fluktuasi harga komoditas, dan potensi gangguan rantai pasok adalah beberapa faktor yang perlu diantisipasi. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian akan terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian, memperkuat infrastruktur, dan menjaga stabilitas harga pangan.
Kementerian Pertanian juga akan mendorong diversifikasi pangan, sehingga masyarakat tidak hanya bergantung pada beras sebagai sumber karbohidrat utama. Selain itu, Kementan akan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan petani, agar mereka tetap bersemangat dalam memproduksi pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia.
- Peningkatan Produksi: Strategi untuk meningkatkan hasil panen melalui teknologi dan inovasi.
- Distribusi Efisien: Memastikan pasokan pangan merata di seluruh wilayah Indonesia.
- Stabilitas Harga: Mengendalikan harga pangan agar terjangkau oleh masyarakat.
- Kesejahteraan Petani: Meningkatkan pendapatan dan kualitas hidup petani.
Dengan kerja keras dan kerjasama dari semua pihak, Indonesia diharapkan dapat mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan dan mampu menghadapi berbagai tantangan global.