Mona: Kecerdasan Buatan Telkom Merevolusi Pemantauan Jaringan di Indonesia

Mona: Kecerdasan Buatan Telkom Merevolusi Pemantauan Jaringan di Indonesia

Telkom Indonesia melalui Netmonk, memperkenalkan Mona, asisten virtual berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk merevolusi cara perusahaan di Indonesia memantau dan mengelola infrastruktur jaringan mereka. Sejak diluncurkan pada Januari 2025, Mona telah memproses hampir 1.000 perangkat yang dipantau, menandakan penerimaan pasar yang kuat dan kebutuhan yang berkembang akan solusi pemantauan jaringan yang optimal.

Inovasi yang Mengubah Permainan

Di balik kesuksesan Mona, ada Arief Faizin, seorang Innovator & Data Scientist di Telkom Indonesia yang sekaligus merupakan penemu Mona. Arief menjelaskan bahwa Mona menawarkan dua keunggulan utama:

  • Analisis Prediktif: Mona mampu mendeteksi potensi masalah jaringan sebelum terjadi, memberikan tim IT waktu yang berharga untuk mengambil tindakan pencegahan dan menghindari gangguan yang lebih besar.
  • Analisis Akar Masalah: Fitur ini secara sistematis mengidentifikasi akar penyebab masalah jaringan, mencegah terulangnya masalah di masa depan dan memberikan rekomendasi solusi yang relevan. Ini membantu bisnis menghindari potensi masalah sebelum terjadi.

Kombinasi kedua fitur ini menjadikan Mona sebagai asisten virtual yang andal dan sangat dicari oleh banyak organisasi di seluruh Indonesia.

Mengatasi Kompleksitas Jaringan dengan AI

Dalam lanskap bisnis modern, infrastruktur jaringan menjadi semakin kompleks, sehingga menyulitkan tim IT untuk mengelola dan memeliharanya secara efektif. Tim IT seringkali kewalahan dengan volume data yang besar, kebutuhan untuk mendeteksi dan menanggapi gangguan dengan cepat, dan tuntutan untuk memastikan kinerja jaringan yang optimal. Mona hadir sebagai solusi yang sangat dibutuhkan untuk tantangan-tantangan ini.

Mona memberdayakan tim IT untuk:

  • Menerima Notifikasi Dini: Mona memberikan notifikasi instan ketika anomali atau potensi gangguan jaringan terdeteksi, memungkinkan tim IT untuk mengambil tindakan segera dan mencegah masalah yang lebih besar.
  • Otomatisasi Tugas Rutin: Mona mengotomatiskan tugas-tugas rutin seperti analisis log, pelaporan kinerja, dan pengecekan status perangkat, membebaskan tim IT untuk fokus pada inisiatif yang lebih strategis dan berdampak tinggi.

Fokus pada Pengalaman Pengguna

Filosofi pengembangan Mona didasarkan pada umpan balik pengguna dan komitmen untuk memberikan pengalaman yang intuitif dan ramah pengguna. Arief menekankan bahwa tujuannya adalah untuk menciptakan teknologi yang terasa seperti "sahabat" bagi para profesional IT, menyediakan kemudahan penggunaan dan pengalaman yang mulus.

Arief bergabung dengan Netmonk pada tahun 2021 dan segera terlibat dalam pengembangan Mona. Ia didorong oleh tantangan untuk menciptakan solusi yang cepat, adaptif, dan selaras dengan kebutuhan pemantauan jaringan pengguna Netmonk. Sebagai lulusan master rekayasa industri dengan spesialisasi Data & Quality Engineering, Arief menyadari pentingnya fokus dan prioritas dalam pengembangan produk.

"Tidak semua ide bisa diterapkan, dan saya harus memastikan bahwa setiap ide yang diimplementasikan berdampak nyata bagi pengguna," jelasnya.

Lebih dari Sekadar Alat Bantu

Arief percaya bahwa teknologi harus lebih dari sekadar alat bantu; itu harus menjadi solusi yang memecahkan masalah nyata. Mona adalah perwujudan dari keyakinan ini, memberikan solusi yang komprehensif dan efektif untuk tantangan kompleks dalam pemantauan jaringan.

Dengan kemampuan analisis prediktif, analisis akar masalah, dan otomatisasi tugas, Mona memberdayakan perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan kinerja jaringan, mengurangi waktu henti, dan meningkatkan efisiensi operasional. Seiring dengan terus berkembangnya lanskap digital, Mona siap untuk memainkan peran penting dalam membantu organisasi mengelola dan mengoptimalkan infrastruktur jaringan mereka.