Intervensi Pasar: Pemerintah Kendalikan Harga Pangan Jelang Lebaran 2025

Pemerintah Gencarkan Operasi Pasar untuk Stabilkan Harga Pangan Jelang Lebaran 2025

Pemerintah Republik Indonesia terus berupaya menstabilkan harga pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025 melalui serangkaian Operasi Pasar Pangan Murah (OPPM). Program ini, yang diamanatkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok bagi masyarakat luas, terutama selama periode peningkatan permintaan menjelang hari besar keagamaan.

Sekretaris Badan Pangan Nasional (Bapanas), Sarwo Edhy, melaporkan bahwa hingga 21 Maret 2025, OPPM telah mencatatkan omzet sebesar Rp 39,3 miliar. Capaian ini menunjukkan dampak signifikan dari program tersebut dalam mendistribusikan komoditas pangan strategis ke berbagai wilayah di Indonesia.

Realisasi dan Dampak Operasi Pasar

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI, Sarwo Edhy memaparkan rincian pelaksanaan OPPM. Program ini telah menjangkau 3.158 titik transaksi di 35 provinsi dan 465 kabupaten/kota. Lebih dari 644 ribu konsumen telah memanfaatkan OPPM, dengan total komoditas pangan yang terjual mencapai 2.731 ton.

Komoditas yang Paling Diminati:

  • Beras SPHP: 1.540 ton
  • Minyakita: 465.871 liter
  • Gula Konsumsi: 482.950 kg
  • Bawang Putih: 4.494 kg
  • Daging Kerbau Beku: 27.892 kg

Keterlibatan BUMN dan Sektor Swasta

Keberhasilan OPPM tidak lepas dari sinergi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor swasta. Perum Bulog, ID FOOD, dan PT Pos Indonesia, dengan jaringan luasnya, turut serta dalam mendistribusikan komoditas pangan. Selain itu, dukungan juga datang dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), PT Charoen Pokphand Indonesia, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, serta 452 Kios Pangan yang tersebar di 31 provinsi dan 102 kabupaten/kota.

Target dan Distribusi Komoditas Strategis

Pemerintah telah menetapkan target kuantitas pangan pokok strategis yang akan digelontorkan selama Ramadhan dan menjelang Lebaran 2025. Target ini meliputi:

  • Minyak Goreng MinyaKita: 70 ribu kiloliter (50 ribu kiloliter oleh Bulog, 20 ribu kiloliter oleh ID FOOD)
  • Gula Konsumsi: 50 ribu ton (43 ribu ton oleh PTPN, 7 ribu ton oleh ID FOOD)
  • Bawang Putih: 20 ribu ton (dimasifkan oleh 21 pelaku usaha)
  • Daging Kerbau Beku: 19 ribu ton (10 ribu ton dari stok PT Berdikari, 9 ribu ton dari PT PPI)
  • Beras: 100 ribu ton (didistribusikan oleh Bulog di seluruh Indonesia)

Dengan target keseluruhan mencapai 189 ribu ton untuk gula, bawang putih, daging kerbau beku, dan beras, ditambah 70 ribu kiloliter MinyaKita, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan selama periode penting ini. Upaya ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan memastikan perayaan Lebaran yang khidmat dan penuh berkah.

Operasi pasar ini menjadi krusial dalam menahan laju inflasi pangan yang seringkali meningkat menjelang hari raya. Pemerintah terus memantau dan mengevaluasi efektivitas program ini untuk memastikan dampaknya optimal bagi masyarakat.