Arus Mudik Lebaran 2025 di Semarang Meningkat, KAI Siagakan Ribuan Personel
markdown Stasiun-stasiun di Semarang, khususnya Stasiun Semarang Tawang dan Stasiun Poncol, mulai dipadati pemudik Lebaran 2025 sejak dibukanya Posko Angkutan Lebaran pada Senin, 24 Maret 2025. Lonjakan penumpang, terutama yang datang dari Jakarta, menandakan dimulainya tradisi tahunan pulang kampung untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
Para penumpang yang tiba di stasiun membawa berbagai macam barang bawaan, dari koper besar berisi pakaian dan perlengkapan pribadi, kardus-kardus berisi oleh-oleh khas Jakarta untuk sanak saudara di kampung halaman, hingga tas jinjing berisi makanan ringan dan bekal perjalanan. Suasana ruang tunggu dipenuhi para pemudik yang mencari tempat beristirahat sejenak setelah perjalanan panjang menggunakan kereta api. Beberapa terlihat sibuk memesan transportasi daring untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir, sementara yang lain menunggu jemputan dari keluarga.
Di area peron, kesibukan juga terlihat jelas. Petugas stasiun dengan sigap membantu para penumpang, terutama mereka yang membutuhkan bantuan khusus seperti lansia, ibu hamil, dan keluarga dengan anak kecil. Kehadiran petugas yang ramah dan responsif membantu menciptakan suasana yang lebih tertib dan nyaman bagi para pemudik.
Kepala PT KAI Daop 4 Semarang, Daniel Johanes Hutabarat, mengonfirmasi peningkatan signifikan arus mudik Lebaran tahun ini. "Kedatangan penumpang dari Jakarta saat ini cukup tinggi, dan kami memperkirakan arus balik juga akan mengalami peningkatan setelah perayaan Lebaran," ujarnya setelah apel kesiapan Posko Angkutan Lebaran 2025 di Stasiun Tawang.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, PT KAI Daop 4 Semarang telah menyiapkan berbagai langkah strategis. Daniel memastikan bahwa ketersediaan tiket masih mencukupi meskipun terjadi peningkatan permintaan. Hingga saat ini, sekitar 62 persen tiket telah terjual, dan sisanya masih tersedia bagi masyarakat yang ingin menggunakan kereta api sebagai moda transportasi mudik. "Kami berharap sisa kursi yang tersedia dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan," imbuhnya.
Direktur Pengelolaan Sarana KAI, John Roberto, menjelaskan bahwa Posko Angkutan Lebaran akan beroperasi selama 16 hari, mulai dari 24 Maret 2025 hingga 8 April 2025. Posko ini bertujuan untuk memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan para pemudik selama periode Lebaran.
"Dengan mengusung tema 'Mudik Tenang Menyenangkan' dan berlandaskan prinsip 'Transportasi Merekatkan Kebersamaan', KAI Daop 4 Semarang berkomitmen untuk menyediakan perjalanan yang aman, nyaman, dan lancar bagi seluruh pelanggan," kata Roberto.
Untuk mendukung komitmen tersebut, KAI Daop 4 Semarang menyiagakan 2.862 personel yang terdiri dari berbagai petugas, termasuk masinis, asisten masinis, kondektur, prama (petugas pelayanan kereta api), customer service, dan petugas operasional lainnya. Semua petugas telah menjalani pelatihan intensif dan dibekali dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang.
Selain kesiapan sumber daya manusia, KAI Daop 4 Semarang juga meningkatkan perhatian terhadap infrastruktur. Alat Material Untuk Siaga (AMUS) telah disiapkan untuk mengantisipasi potensi gangguan perjalanan kereta api, terutama di 15 titik rawan yang telah diidentifikasi. Titik-titik rawan ini termasuk wilayah yang berpotensi mengalami banjir, amblesan tanah, dan jembatan kereta api yang memiliki tingkat kerawanan tertentu.
Sebagai langkah preventif, 36 personel tambahan telah ditempatkan untuk melakukan pengamanan ekstra di sepanjang jalur rel. Pengamanan ini bertujuan untuk mencegah tindakan vandalisme atau gangguan lain yang dapat membahayakan perjalanan kereta api dan keselamatan para penumpang.
KAI Daop 4 Semarang terus berupaya meningkatkan pelayanan dan keamanan selama periode Angkutan Lebaran 2025. Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik antara seluruh elemen, diharapkan perjalanan mudik tahun ini dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.