Mensos Gus Ipul Adopsi Model Pendidikan Unggulan CT Arsa untuk Sekolah Rakyat

Mensos Gus Ipul Adopsi Model Pendidikan Unggulan CT Arsa untuk Sekolah Rakyat

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menunjukkan keseriusannya dalam merealisasikan program Sekolah Rakyat (SR) yang menjadi perhatian utama Presiden Prabowo Subianto. Sebagai langkah konkret, Mensos secara intensif mempelajari model pendidikan yang diterapkan di SMA Unggulan CT Arsa Foundation, Sukoharjo. Kunjungan ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menghadirkan pendidikan berkualitas bagi masyarakat.

"Kami sudah empat kali belajar ke SMA Unggulan CT Arsa," ujar Mensos saat berada di kompleks sekolah tersebut, Minggu (23/3/2025). Dalam kunjungannya, Gus Ipul berdiskusi langsung dengan Ketua Yayasan CT Arsa Foundation, Anita Ratnasari Tanjung, untuk menggali lebih dalam mengenai filosofi dan strategi pendidikan yang diterapkan.

Sekolah Rakyat Akan Dimulai Tahun Ini

Saat ditanya mengenai jadwal dimulainya program Sekolah Rakyat, Mensos memastikan bahwa inisiatif ini akan mulai berjalan pada tahun ini. "Ya, dimulai tahun ini. Tahap awal, kami akan membuka di lebih dari 50 sekolah. Jumlah ini akan disesuaikan dengan perkembangan dalam sebulan ke depan," jelasnya.

Gus Ipul menekankan bahwa fokus utama saat ini adalah mempersiapkan konten pembelajaran yang relevan dan berkualitas. "Masalahnya ada pada kontennya. Karena itu, kami belajar ke CT Arsa, dari awal kami memang menjadikan sekolah ini sebagai referensi," imbuhnya.

Kisah Sukses CT Arsa Foundation

Dalam kesempatan tersebut, Anita Tanjung berbagi pengalaman mengenai perjalanan panjang CT Arsa Foundation dalam dunia pendidikan. Ia menjelaskan bahwa yayasan ini didirikan 20 tahun lalu, tepatnya setelah bencana Tsunami Aceh pada tahun 2004.

"Alhamdulillah, CT Arsa sudah berkiprah selama 20 tahun sejak tsunami Aceh. Awalnya, pada tahun 2005, kami mendirikan Rumah Anak Madani di Medan. Kami menampung anak-anak korban tsunami dan memberikan mereka pendidikan. Saat itu, kami tidak melakukan seleksi, semua korban kami bawa dan sekolahkan di Rumah Anak Madani. Kami mendampingi mereka hingga mereka siap untuk melanjutkan pendidikan," ungkapnya.

Anita menambahkan bahwa fokus utama CT Arsa pada saat itu adalah memulihkan kondisi psikologis para korban, memberikan fasilitas pendidikan, serta membangkitkan semangat belajar dan daya juang mereka.

"Mereka yang tadinya sangat stres karena kehilangan orang tua dan keluarga, Alhamdulillah akhirnya bisa melanjutkan pendidikan. Ada yang SD, ada yang SMP, kami satukan di Rumah Anak Madani dan mereka bersekolah di luar, kami antar menggunakan bus," lanjut Anita.

Lima tahun kemudian, pada tahun 2010, CT Arsa mulai membangun sekolah unggulan yang dikhususkan bagi siswa-siswi dari keluarga kurang mampu. Proses seleksi dilakukan secara ketat dan objektif, dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi keluarga calon siswa.

"Kami melakukan survei langsung ke rumah-rumah calon siswa untuk melihat kondisi perekonomian mereka. Kami melakukan penilaian berdasarkan prestasi akademik dan kondisi ekonomi. Setelah survei, banyak juga yang kami coret karena kami harus memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran," paparnya.

Jaringan Luas dan Prestasi Gemilang

Saat ini, CT Arsa Foundation telah memiliki 134 sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Selain membangun sekolah, yayasan ini juga merekrut guru-guru berkualitas untuk memberikan pendidikan terbaik bagi para siswa.

"Alhamdulillah, kami sudah memiliki 134 sekolah dari Sabang sampai Merauke. Kami fokus mendirikan sekolah di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan akses pendidikan. Kami juga memiliki program PIJAR (Pergi Mengajar) yang melibatkan guru-guru muda berkualitas," ujar Anita.

Dari 134 sekolah tersebut, dua di antaranya adalah SMA Unggulan yang terletak di Deli Serdang dan Sukoharjo. Sekolah-sekolah lainnya merupakan sekolah inspirasi untuk berbagai jenjang pendidikan, termasuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

"Selain dua SMA Unggulan, kami juga membangun sekolah-sekolah inspirasi untuk berbagai jenjang, termasuk PAUD. Kami juga berencana untuk membangun lagi sekolah unggulan seperti ini di Jawa Barat, dan insya Allah di seluruh Indonesia," jelasnya.

Sekolah-sekolah unggulan CT Arsa Foundation telah berhasil mengembangkan potensi para siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Sebagian besar lulusan diterima di perguruan tinggi ternama di Indonesia.

"Alhamdulillah, lebih dari 90% lulusan kami diterima di UI, ITB, UGM. Bahkan, ada yang berhasil masuk ke Berkeley (AS), universitas di Taiwan, dan Belanda," tambahnya.

Daftar Program CT Arsa Foundation

Berikut adalah program-program unggulan dari CT Arsa Foundation:

  • Rumah Anak Madani: Program pendidikan dan pendampingan bagi anak-anak korban bencana.
  • Sekolah Unggulan: Sekolah dengan fasilitas dan kurikulum terbaik untuk siswa-siswi berprestasi dari keluarga kurang mampu.
  • Sekolah Inspirasi: Sekolah yang berfokus pada pengembangan kreativitas dan inovasi siswa.
  • Program PIJAR (Pergi Mengajar): Program pelatihan dan pengembangan guru muda.

Dengan mengadopsi model pendidikan yang telah terbukti sukses diterapkan oleh CT Arsa Foundation, Mensos Gus Ipul optimis bahwa program Sekolah Rakyat akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu.