Kabinet Prabowo Intensifkan Persiapan Sekolah Rakyat: Prioritaskan Pendidikan untuk Masyarakat Kurang Mampu
Kabinet Prabowo Intensifkan Persiapan Sekolah Rakyat: Prioritaskan Pendidikan untuk Masyarakat Kurang Mampu
Jakarta - Jajaran menteri Kabinet Merah Putih berkumpul di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (24/3/2025) untuk melakukan pembahasan mendalam mengenai kesiapan program Sekolah Rakyat. Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, yang menunjukkan komitmen kuat pemerintah dalam meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang kurang mampu.
Beberapa menteri kunci yang hadir dalam rapat tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Kehadiran para menteri ini mencerminkan pendekatan lintas sektoral yang diterapkan pemerintah dalam mewujudkan program Sekolah Rakyat.
"(Mau bahas) Sekolah Rakyat yang diajukan pemda-pemda juga," ungkap Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian usai pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa pemerintah pusat memberikan ruang bagi pemerintah daerah (Pemda) untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan Sekolah Rakyat, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik lokal.
Presiden Prabowo sendiri menargetkan pembangunan 200 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, sebanyak 53 Sekolah Rakyat telah siap beroperasi dan akan menerima siswa baru pada tahun ajaran mendatang. Pencapaian ini merupakan langkah awal yang menjanjikan dalam mewujudkan visi pemerintah untuk menyediakan pendidikan berkualitas bagi masyarakat kurang mampu.
Prioritaskan Masyarakat Kurang Mampu
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat secara khusus ditujukan untuk masyarakat kurang mampu. Pemerintah menyadari bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk mendapatkan akses pendidikan yang layak dan berkualitas. Oleh karena itu, Sekolah Rakyat diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi kesenjangan pendidikan yang masih terjadi di berbagai daerah.
"Kemensos yang akan memimpin leading sektornya, Pemda hanya menyediakan tanah. Semaksimal mungkin, (diresmikan) secepatnya," jelas Muhaimin. Hal ini menunjukkan bahwa Kementerian Sosial (Kemensos) akan memegang peranan penting dalam mengoordinasikan pelaksanaan program Sekolah Rakyat, sementara Pemda akan memberikan dukungan dalam penyediaan lahan. Pemerintah menargetkan peresmian Sekolah Rakyat dapat dilakukan secepat mungkin agar manfaatnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat.
Sekolah Rakyat akan diprioritaskan bagi masyarakat miskin pada desil 1 hingga desil ke-2. Calon siswa dari kelompok ini akan mengikuti tes akademik sebagai salah satu syarat untuk dapat bersekolah di Sekolah Rakyat. Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa siswa yang diterima memiliki potensi dan motivasi untuk belajar.
Dua Model Pembangunan Sekolah Rakyat
Pemerintah telah menyiapkan dua model pembangunan Sekolah Rakyat untuk mempercepat dan mempermudah implementasi program ini:
- Revitalisasi Aset: Memanfaatkan aset-aset yang sudah ada dan representatif dari berbagai instansi seperti Kementerian Sosial, Pemda, perguruan tinggi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan sektor swasta. Renovasi akan dilakukan secara terbatas untuk melengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan, termasuk fasilitas sekolah dan asrama.
- Pembangunan Baru: Mendirikan bangunan baru di lahan seluas 5 hingga 10 hektar yang disediakan oleh Pemda, perguruan tinggi, BUMN, atau pihak swasta. Bangunan baru ini akan terdiri dari tower sekolah, tower asrama (terpisah untuk putra dan putri), gedung kantor, dan perumahan guru. Fasilitas yang disediakan akan memenuhi standar sekolah nasional, termasuk ruang terbuka hijau (RTH), sarana olahraga, klinik, tempat ibadah, dan laboratorium.
Sekolah Rakyat dirancang untuk memperluas akses pendidikan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem. Dengan adanya Sekolah Rakyat, diharapkan semakin banyak anak-anak dari keluarga kurang mampu yang dapat meraih pendidikan berkualitas dan memiliki masa depan yang lebih baik.
"Sekolah Rakyat dirancang untuk menjangkau setiap lapisan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan," ujar Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Ujang Komarudin.
Program Sekolah Rakyat merupakan wujud komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Dengan memberikan akses pendidikan yang lebih luas kepada masyarakat kurang mampu, diharapkan dapat mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, serta menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, kompetitif, dan berakhlak mulia.