Harga Gabah di Tingkat Petani: Empat Provinsi Belum Sentuh Harga Acuan Pemerintah

Empat Provinsi Belum Penuhi Harga Acuan Gabah, Serapan Bulog Diharapkan Meningkat

Jakarta - Meskipun harga gabah kering panen (GKP) secara nasional telah melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp 6.500 per kilogram, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan bahwa masih terdapat beberapa wilayah yang belum mencapai angka tersebut. Kondisi ini menjadi perhatian serius pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani.

Sekretaris Utama Bapanas, Sarwo Edhy, menyampaikan bahwa rata-rata harga GKP di tingkat petani secara nasional telah mencapai Rp 6.573/kg. Hal ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI pada Senin, 24 Maret 2025.

"Harga gabah kering panen di tingkat petani telah mencapai Rp 6.573 per kilogram rata-rata nasional, sudah sedikit di atas HPP yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 6.500 per kilogram," ujarnya.

Namun, Sarwo Edhy juga menyoroti adanya disparitas harga di beberapa daerah. Berdasarkan data Bapanas, terdapat empat provinsi yang harga GKP-nya masih di bawah HPP, yaitu:

  • Lampung
  • Sulawesi Barat
  • Kalimantan Selatan
  • Sumatera Selatan

Harga GKP di keempat provinsi tersebut berkisar antara Rp 6.233 hingga Rp 6.429 per kilogram. Pemerintah berjanji akan terus berupaya agar harga GKP di tingkat petani sesuai dengan arahan Presiden, yaitu Rp 6.500 per kilogram, demi meningkatkan kesejahteraan petani.

Di sisi lain, realisasi serapan gabah dari petani oleh Perum Bulog masih jauh dari target. Hingga 21 Maret 2025, Bulog baru menyerap 534 ribu ton gabah setara beras, atau sekitar 17,82% dari target 3 juta ton. Pemerintah berharap serapan gabah dapat meningkat seiring dengan panen raya yang diperkirakan terjadi pada Maret-April 2025.

"Realisasi serap gabah beras dari petani yang dilakukan oleh Perum Bulog per tanggal 21 Maret 2025 telah terserap sebanyak 471 ribu ton. Kami berharap dengan periode panen raya Maret dan April ini, Bulog mampu meningkatkan jumlah serapan guna menambah cadangan beras pemerintah serta semakin meningkatkan kesejahteraan petani," imbuh Sarwo.

Upaya stabilisasi harga gabah dan peningkatan serapan oleh Bulog menjadi krusial untuk menjaga keseimbangan pasar dan memastikan kesejahteraan petani. Pemerintah terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada di lapangan dan mencapai target yang telah ditetapkan.