KAI Daop 2 Bandung Intensifkan Pengawasan di Dua Titik Rawan Utama Jelang Lebaran 2025
Antisipasi Ancaman Bencana, KAI Daop 2 Bandung Perketat Pengawasan Jalur Kereta Api
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gangguan operasional kereta api dengan memperketat pengawasan di 72 titik rawan yang tersebar di wilayah kerjanya. Langkah ini diambil sebagai bagian dari persiapan menghadapi lonjakan penumpang selama periode Angkutan Lebaran 2025.
Dari puluhan titik rawan tersebut, dua lokasi menjadi perhatian utama, yakni Buni Waluya di Garut dan KM 109+635 di Ciganea, Purwakarta. Executive Vice President KAI Daop 2 Bandung, Dicky Eka Priandana, menjelaskan bahwa kedua lokasi ini memiliki karakteristik khusus yang memerlukan penanganan ekstra.
"Kami memiliki 72 titik rawan di Daop 2, membentang dari Cikampek, Gandasoli hingga Banjar dan Garut. Dua titik, Buni Waluya dan KM 109+635 menjadi perhatian utama," ujar Dicky saat ditemui di Stasiun Bandung, Senin (24/3/2025).
Fokus Pengawasan di Buni Waluya dan Ciganea
Dicky menjelaskan lebih lanjut, area pengawasan khusus di sepanjang Daop 2 Bandung umumnya memiliki karakteristik geografis berupa lereng dan tebing yang berpotensi memicu bencana alam seperti longsor dan banjir. Kondisi ini dapat mengancam pilar-pilar jembatan dan mengganggu stabilitas jalur kereta api.
Di Buni Waluya, permasalahan utama adalah akumulasi air jenuh yang terperangkap di lereng bukit dan dapat mempengaruhi jalur kereta api yang berada di atasnya. Untuk mengatasi hal ini, KAI Daop 2 Bandung telah memasang sistem peringatan dini yang terintegrasi dengan email dan alarm di Stasiun Bumi Waluya. Sistem ini memantau pergerakan air dan tanah secara real-time, memungkinkan petugas untuk mengambil tindakan pencegahan dengan cepat.
Sebagai langkah mitigasi tambahan, kecepatan kereta api yang melintasi Buni Waluya dibatasi hanya 10 km per jam. Pembatasan ini diberlakukan terutama untuk KA Siliwangi relasi Cianjur-Sukabumi, yang secara rutin melintasi area tersebut.
Sementara itu, di KM 109+635 Ciganea, fokus pengawasan adalah pada potensi gangguan terhadap pilar jembatan akibat aliran air. Untuk mengantisipasi hal ini, bronjong batu telah dipasang untuk mengalihkan aliran air dan melindungi fondasi jembatan.
Peningkatan Personel dan Patroli Intensif
Selain pengawasan ketat di dua titik rawan utama, KAI Daop 2 Bandung juga meningkatkan frekuensi pemeriksaan rutin dan perawatan jalur kereta api. Sebanyak 36 petugas tambahan dikerahkan untuk menjaga daerah rawan selama periode Angkutan Lebaran yang berlangsung dari 21 Maret hingga 11 April 2025.
"Dua titik ini yang menjadi fokus utama kami, supaya tidak mengganggu perjalanan atau operasional KA. Selain itu, kami juga meningkatkan pemeriksaan rutin, siklus perawatan, dan menambah personel," tegas Dicky.
Petugas tambahan ini akan melakukan patroli intensif selama 24 jam untuk memantau kondisi jalur kereta api dan mengidentifikasi potensi masalah sedini mungkin. Hal ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api selama masa angkutan Lebaran.
Kesiapan Angkutan Lebaran 2025
Dalam apel gelar pasukan, PT KAI Daop 2 Bandung telah menyatakan kesiapan penuh untuk menghadapi Angkutan Lebaran 2025. Persiapan ini meliputi pemeriksaan menyeluruh terhadap sarana dan prasarana, peningkatan keamanan dan pelayanan di seluruh stasiun, serta penambahan personel dan fasilitas pendukung.
"Daop 2 Bandung telah mempersiapkan armada, fasilitas stasiun, petugas jaga ekstra, dan posko layanan di stasiun-stasiun untuk melayani penumpang," ungkap Dicky.
Kesiapan Angkutan Lebaran 2025 juga mencakup penambahan perjalanan kereta api, posko kesehatan, dan posko angkutan di beberapa stasiun. Sebanyak 783 petugas keamanan dari internal KAI dan eksternal (TNI dan POLRI) juga disiagakan untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama periode angkutan Lebaran. Selain itu, Polisi Satwa K-9 juga disiagakan di Stasiun Bandung dan Kiaracondong.
Penjualan Tiket dan Okupansi
Dicky menambahkan, berdasarkan data pantauan, sejak Jumat (21/3/2025) hingga Senin pagi (24/3/2025), sebanyak 57.393 tiket telah terjual. Secara keseluruhan, selama masa angkutan Lebaran (21 Maret - 11 April 2025), telah terjual 242.996 tiket dari total 355.124 tempat duduk yang disediakan, dengan tingkat okupansi mencapai 68,4 persen.
Para penumpang tersebut telah diberangkatkan dari berbagai stasiun di wilayah Daop 2 Bandung dengan menggunakan 29 kereta api yang dioperasikan.
Dengan persiapan yang matang dan pengawasan yang ketat, KAI Daop 2 Bandung optimis dapat memberikan pelayanan yang aman, nyaman, dan lancar bagi seluruh pengguna jasa kereta api selama periode Angkutan Lebaran 2025.