ID Food Berjuang Tekan Utang di Tengah Tantangan Laba yang Menyusut

ID Food Berjuang Tekan Utang di Tengah Tantangan Laba yang Menyusut

Jakarta - Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan, ID Food, tengah berupaya keras untuk menekan angka utang perusahaan di tengah tantangan penurunan laba. Direktur Keuangan dan Strategi ID Food, Susana Indah Kris Indriati, mengungkapkan bahwa perusahaan menghadapi beban utang yang signifikan, namun menunjukkan tren penurunan dalam beberapa waktu terakhir.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Indah menjelaskan bahwa pada tahun 2023, total utang ID Food mencapai Rp 8,16 triliun. Berkat berbagai upaya pengelolaan keuangan, angka ini berhasil diturunkan menjadi Rp 7,8 triliun pada tahun 2024, dan kembali menyusut menjadi Rp 7,4 triliun pada Februari 2025. Penurunan ini menjadi sinyal positif di tengah upaya perusahaan untuk menyehatkan neraca keuangan.

"Ini memang menjadi fokus utama kami juga, bagaimana kita berusaha untuk secepatnya menurunkan utang ke bank. Karena ini memang bunganya juga terus akan membebani dari kami secara keseluruhannya," ujar Indah di hadapan anggota dewan.

Indah menekankan bahwa beban bunga utang menjadi perhatian utama perusahaan, dan upaya penurunan utang menjadi prioritas untuk meningkatkan kinerja keuangan secara keseluruhan. Meskipun demikian, ID Food juga mencatatkan pertumbuhan positif di beberapa sektor.

Kinerja Keuangan ID Food: Antara Pertumbuhan Aset dan Penurunan Laba

Pada tahun 2024, ID Food berhasil mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 11%, meningkat dari Rp 29,97 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp 32,3 triliun. Ekuitas perusahaan juga mengalami peningkatan sebesar 3%, dari Rp 15,8 triliun menjadi Rp 16,4 triliun. Selain itu, pendapatan (revenue) perusahaan juga tumbuh sebesar 20%, dari Rp 15,2 triliun menjadi Rp 18,3 triliun.

Namun, di balik pertumbuhan aset dan pendapatan, ID Food menghadapi tantangan penurunan laba bersih (net income). Laba perusahaan tercatat menurun dari Rp 234 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp 92 miliar pada tahun 2024. Indah menjelaskan bahwa penurunan laba ini disebabkan oleh proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang dialami oleh salah satu anak perusahaan ID Food, yaitu PT Rajawali Nusindo.

"Dan net income yang kita bukukan ini memang mengalami penurunan yaitu di 2023 kita berhasil membukukan Rp 234 miliar, tetapi di 2024 ini menjadi unaudited, belum kita lalui proses auditednya, menjadi Rp 92 miliar," jelas Indah.

Rajawali Nusindo, sebagai salah satu kontributor pendapatan terbesar bagi ID Food, mengalami masalah keuangan yang berdampak signifikan terhadap kinerja konsolidasi perusahaan. Proses PKPU ini memaksa ID Food untuk melakukan restrukturisasi keuangan dan operasional Rajawali Nusindo, yang pada akhirnya mempengaruhi laba bersih perusahaan.

Strategi ID Food ke Depan

Menghadapi tantangan utang dan penurunan laba, ID Food terus berupaya untuk melakukan berbagai langkah strategis. Selain fokus pada penurunan utang dan restrukturisasi anak perusahaan, ID Food juga berupaya untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengembangkan produk-produk inovatif, dan memperluas jangkauan pasar.

Perusahaan juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, BUMN lain, dan sektor swasta, untuk memperkuat ekosistem bisnis dan meningkatkan daya saing. Dengan berbagai upaya ini, ID Food diharapkan dapat mengatasi tantangan yang ada dan terus berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Berikut adalah poin-poin penting yang menjadi fokus ID Food saat ini:

  • Penurunan Utang: Prioritas utama untuk mengurangi beban bunga dan meningkatkan kinerja keuangan.
  • Restrukturisasi Anak Perusahaan: Mengatasi masalah keuangan di Rajawali Nusindo dan meningkatkan kontribusinya terhadap pendapatan.
  • Peningkatan Efisiensi Operasional: Mengoptimalkan proses bisnis untuk mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas.
  • Pengembangan Produk Inovatif: Menciptakan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
  • Perluasan Jangkauan Pasar: Meningkatkan pangsa pasar di dalam dan luar negeri.

Dengan strategi yang komprehensif dan dukungan dari berbagai pihak, ID Food optimis dapat mencapai target-target yang telah ditetapkan dan terus menjadi pemain kunci dalam industri pangan nasional.