Gubernur Sumatera Selatan Geram: Konten Rendang Viral Willie Salim Diduga Mencoreng Citra Palembang
Kontroversi Rendang Viral: Reaksi Keras Gubernur Sumatera Selatan terhadap Konten Willie Salim
Konten video viral yang dibuat oleh Willie Salim, seorang kreator konten, mengenai hilangnya 200 kilogram rendang saat acara masak besar di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Sumatera Selatan, telah menuai kecaman dari berbagai pihak. Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, secara terbuka menyatakan kekecewaannya atas konten tersebut dan menudingnya mencoreng citra baik Palembang.
"Saya tidak rela nama Palembang dirusak hanya karena daging sepanci," tegas Herman Deru saat memberikan keterangan terkait permasalahan tersebut. Ia menyampaikan bahwa masyarakat Sumatera Selatan, khususnya Palembang, memiliki kehormatan yang jauh lebih tinggi daripada sekadar berebut daging rendang.
Gubernur Deru menduga bahwa Willie Salim sengaja menciptakan situasi yang memicu kericuhan di lokasi acara masak besar dengan tujuan mendapatkan perhatian publik dan meningkatkan popularitas kontennya. Lebih lanjut, ia mengkritik konten kreator yang dinilai tidak bertanggung jawab atas dampak konten yang dibuat, khususnya saat berkunjung ke daerah lain. Ia menekankan pentingnya konten yang mengangkat citra positif suatu daerah, bukan sebaliknya.
Tanggapan Gubernur Sumatera Selatan
Menurut Gubernur Sumatera Selatan, pada dasarnya kegiatan tersebut sudah dipersiapkan. Sehingga terjadilah kericuhan pengambilan rendang dalam kegiatan tersebut. Gubernur juga menambahkan bahwa memang pihak penyelenggara sengaja membuat daging yang belum matang itu segera habis.
"Aku tidak akan menyalahkan sedulur kita yang mengambil. Memang dipancing," katanya.
Permohonan Maaf Willie Salim
Menanggapi polemik yang berkembang, Willie Salim telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh warga Palembang melalui akun Instagram pribadinya, @willie27_. Ia mengakui bahwa dirinya kurang persiapan dalam acara masak besar tersebut dan menyatakan penyesalannya atas insiden yang telah memicu berbagai reaksi negatif dari masyarakat.
"Saya minta maaf untuk seluruh warga Palembang yang tersakiti. Gara-gara rendang viral, banyak narasi yang tidak enak terhadap warga Palembang," ujar Willie dalam video yang diunggahnya. Ia juga menegaskan bahwa ini adalah pengalaman pertamanya memasak dalam skala besar untuk banyak orang.
"Jujur, ini bukan salah warga Palembang, sepenuhnya salah saya. Karena saya kurang persiapan. Mohon maaf, saya pertama kali masak untuk orang sebanyak itu," tuturnya.
Imbauan untuk Kreator Konten
Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi para kreator konten untuk lebih berhati-hati dan bertanggung jawab dalam membuat konten, terutama ketika melibatkan atau mengangkat citra suatu daerah. Diharapkan, para kreator konten dapat berkontribusi positif dalam mempromosikan keindahan dan keunikan Indonesia, bukan malah menimbulkan kontroversi dan merugikan pihak lain.
Poin-poin penting dalam berita ini:
- Kekecewaan Gubernur Sumatera Selatan atas konten rendang viral Willie Salim.
- Dugaan pencemaran nama baik Palembang.
- Penjelasan Gubernur Deru mengenai dugaan kesengajaan menciptakan kericuhan.
- Permohonan maaf Willie Salim kepada warga Palembang.
- Imbauan untuk kreator konten agar lebih bertanggung jawab.