RUPST BRI 2025: Fokus pada Dividen, Rencana Pemulihan, dan Spekulasi Pergantian Direktur Utama

RUPST BRI 2025: Fokus pada Dividen, Rencana Pemulihan, dan Spekulasi Pergantian Direktur Utama

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025 di Menara BRILiaN, Jakarta. Agenda utama meliputi pengesahan laporan keuangan tahunan, penetapan penggunaan laba bersih tahun 2024 termasuk pembagian dividen, pembaruan rencana aksi pemulihan (recovery plan), perubahan anggaran dasar, serta yang paling disorot, potensi perubahan dalam susunan pengurus perseroan, khususnya posisi Direktur Utama.

Agenda Utama RUPST BRI

Rapat ini membahas sepuluh mata acara penting yang terbagi dalam beberapa fokus utama:

  • Kinerja Keuangan dan Dividen: Pemegang saham akan mengesahkan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Buku 2024, termasuk laporan keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil. Agenda penting lainnya adalah penetapan penggunaan laba bersih tahun 2024. Sorotan utama pada bagian ini adalah besaran dividen yang akan dibagikan. Direktur Utama BRI, Sunarso, sebelumnya mengisyaratkan dividend payout ratio di kisaran 80-85% dari laba bersih. Pada tahun 2023, BRI membagikan dividen sebesar Rp 48,1 triliun, setara dengan Rp 319 per lembar saham.

  • Kompensasi dan Akuntabilitas: RUPST juga menetapkan tantiem untuk Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2024 serta gaji, honorarium, fasilitas, dan tunjangan untuk tahun 2025. Selain itu, dilakukan penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2025, memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan perusahaan.

  • Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan): BRI melakukan pengkinian Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan) sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 5/2024. Pembaruan ini termasuk penambahan opsi baru seperti pengajuan penempatan dana ke Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). RUPST juga memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk melaksanakan rencana aksi pemulihan ini.

  • Perubahan Anggaran Dasar: Agenda lain yang dibahas adalah persetujuan perubahan anggaran dasar perseroan, menyesuaikan dengan kebutuhan dan regulasi yang berlaku.

Spekulasi Pergantian Direktur Utama

Salah satu agenda yang paling menarik perhatian adalah potensi perubahan susunan pengurus perseroan. Muncul spekulasi mengenai pergantian Direktur Utama BRI, Sunarso, yang telah menjabat sejak September 2019. Meskipun belum ada konfirmasi resmi, beberapa nama muncul sebagai kandidat potensial:

  • Hery Gunardi (Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk)
  • Alexandra Askandar (Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk)
  • Catur Budi Harto (Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk)

Keputusan terkait susunan pengurus perseroan akan menjadi penentu arah strategis BRI ke depan.

Implikasi bagi Pemegang Saham dan Masa Depan BRI

Hasil RUPST ini akan berdampak signifikan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan BRI. Keputusan terkait dividen akan mempengaruhi return investasi, sementara rencana aksi pemulihan menunjukkan komitmen perusahaan terhadap stabilitas dan keberlanjutan. Perubahan dalam susunan pengurus, terutama posisi Direktur Utama, berpotensi membawa perubahan strategi dan kebijakan perusahaan.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini menjadi momen krusial bagi BRI untuk menetapkan fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan berkelanjutan dan peningkatan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan. Pasar dan para stakeholder menantikan hasil dari RUPST ini.