Solidaritas untuk Tempo Mengalir: Tokoh Publik Mengutuk Teror dan Desakan Investigasi Tuntas
Gelombang Kecaman Mengalir Atas Teror yang Menimpa Tempo
Aksi teror yang dialami media Tempo, berupa pengiriman paket berisi kepala babi dan bangkai tikus, menuai kecaman keras dari berbagai tokoh publik. Dukungan solid mengalir, dengan desakan agar aparat kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini dan mengungkap dalang di balik aksi intimidasi tersebut.
Dukungan dari Pendukung Presiden Prabowo
Bahkan dari kalangan pendukung Presiden Prabowo Subianto, suara lantang mengecam tindakan brutal ini. Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, yang dikenal sebagai relawan setia Prabowo, tanpa ragu mengutuk teror tersebut. Ia menegaskan bahwa aksi semacam ini tidak boleh dibiarkan dan meminta Polri untuk segera bertindak.
"Saya sangat berharap Polri bisa membuka tabir misteri teror Tempo," tegas Noel, sapaan akrabnya, seraya menambahkan bahwa teknologi face recognition yang dimiliki Polri seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi pelaku.
Noel memandang teror ini sebagai serangan terhadap demokrasi dan mendesak agar pelaku diproses hukum seadil-adilnya.
Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, yang juga merupakan pendukung Prabowo, turut menyampaikan kecaman serupa. Menurutnya, teror ini merupakan ancaman terhadap seluruh pers Indonesia.
"Teror murahan begini akan dilawan oleh segenap kekuatan prodemokrasi," ujar Budi Arie, yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi RI. Ia mengingatkan agar pihak yang merasa dirugikan oleh kerja jurnalistik Tempo menempuh jalur yang sesuai dengan hukum dan etika, melalui Dewan Pers.
Budi Arie juga mendorong Polri untuk segera menangkap pelaku teror, dengan memanfaatkan bukti-bukti yang telah diserahkan oleh Tempo.
Respon Kepolisian dan Investigasi yang Berjalan
Sementara itu, Bareskrim Polri mengklaim telah mengidentifikasi satu orang terduga pelaku teror dan tengah melakukan pengejaran. Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro, mengungkapkan bahwa penyidik telah memeriksa rekaman CCTV dan menemukan sosok yang dicurigai.
"Tim sudah menerima hasil rekaman CCTV Gedung Tempo, Grogol, Jakarta Selatan. Selanjutnya, tim melakukan analisis video dengan mengutamakan pencarian terhadap satu orang terduga pelaku yang belum teridentifikasi," jelas Djuhandani.
Tim penyidik juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut. Kasus ini akan diusut dengan dugaan tindak pidana ancaman kekerasan dan/atau menghalang-halangi kerja jurnalistik, sebagaimana diatur dalam Pasal 335 KUHP dan Pasal 18 Ayat (1) UU Pers.
Keterkejutan dan Kekhawatiran di Kalangan Tempo
Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra, mengaku terkejut dan prihatin atas teror yang berulang dalam waktu singkat. Ia mengungkapkan bahwa Tempo telah melaporkan kasus pengiriman kepala babi ke Bareskrim Polri, namun justru kembali menerima teror berupa bangkai tikus.
"Kita kaget semua, karena meskipun kita sudah alami berbagai teror, inilah teror yang variannya agak beda. Karena dikirim potongan hewan. Ini yang terjadi, teman-teman," tutur Setri.
Setri mengakui bahwa aksi teror ini mengganggu kerja redaksi Tempo. Ia meyakini bahwa pengiriman paket tersebut merupakan bentuk intimidasi, meskipun pihak Tempo belum mengetahui siapa pelaku di balik aksi tersebut.
Kasus teror yang menimpa Tempo ini menjadi sorotan publik dan memicu keprihatinan akan kebebasan pers di Indonesia. Diharapkan, aparat penegak hukum dapat segera mengungkap kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku, serta menjamin keamanan dan kebebasan bagi para jurnalis dalam menjalankan tugasnya.