Bripka Annas: Sang Bhayangkara Penggerak Literasi di Pedalaman Donggala, Calon Penerima Hoegeng Awards 2025
Dedikasi Bripka Annas: Membangun Harapan Melalui Pendidikan di Donggala Terpencil
Di tengah keterbatasan infrastruktur dan akses yang sulit, seorang anggota Bhabinkamtibmas bernama Bripka Annas telah menjelma menjadi pahlawan literasi bagi anak-anak suku Da'a di Banawa Selatan, Donggala, Sulawesi Tengah. Pengabdiannya yang tulus dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis anak-anak di wilayah terpencil ini telah menginspirasi banyak pihak dan mengantarkannya sebagai salah satu kandidat kuat penerima Hoegeng Awards 2025. Sebelumnya, kisah inspiratifnya juga telah diangkat dalam program Hoegeng Corner 2024.
Kepala SMP Negeri Satap 4 Banawa Selatan, Husen, menyampaikan apresiasi mendalam atas peran aktif Bripka Annas dalam memajukan pendidikan di wilayahnya. Menurut Husen, Bripka Annas tidak hanya terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah, tetapi juga aktif sebagai guru yang memberikan materi pelajaran di dalam kelas. Husen mengatakan,
"Pak Annas ini seorang Bhabinkamtibmas yang aktif dengan program kami. Beliau itu bukan cuma aktif di kegiatan ekstra justru kami libatkan beliau sebagai guru di dalam kelas, mengajar."
Kehadiran Bripka Annas sangat membantu pihak sekolah, terutama dalam memberikan pemahaman kepada siswa mengenai berbagai isu penting seperti kenakalan remaja, bahaya narkoba, dan minuman keras. Selain itu, Bripka Annas juga berperan aktif dalam menjalin komunikasi dengan orang tua siswa, terutama bagi mereka yang jarang hadir di sekolah. Bripka Annas menjadi jembatan penghubung antara pihak sekolah, siswa, dan orang tua, memastikan bahwa setiap anak mendapatkan perhatian dan dukungan yang dibutuhkan.
Perjalanan Pengabdian di Tengah Keterbatasan
Bripka Annas telah mengemban tugas sebagai Bhabinkamtibmas sejak tahun 2016. Saat ini, ia bertanggung jawab membina dua desa terpencil di Banawa Selatan, yaitu Desa Ongulara dan Desa Malino, yang dihuni oleh suku Da'a. Menurutnya, salah satu motivasi terbesarnya dalam meningkatkan literasi masyarakat adalah masih banyaknya anak-anak yang belum mampu membaca. Hal ini mendorongnya untuk aktif mengajar di tingkat SD maupun SMP.
Bripka Annas menjelaskan, untuk siswa SMP, ia fokus pada penanaman nilai-nilai adab dan etika. Ia ingin membentuk karakter anak-anak agar memiliki sopan santun dan menghargai orang lain. Bripka Annas berkata:
"Kalau SMP, saya (mengajar) tentang masih dasar di situ, mengembangkan mata pelajaran pemahaman tentang etika, etika bagaimana anak-anak itu supaya cara didikannya itu supaya mengenal sopan santun, cara menghargai orang di atas umur mereka."
Sementara itu, untuk anak-anak SD, Bripka Annas memberikan materi dasar seperti pengenalan huruf dan angka. Ia juga mendirikan pondok belajar di luar jam sekolah untuk memberikan bimbingan tambahan kepada anak-anak yang ingin meningkatkan kemampuan membaca mereka.
Tantangan dan Harapan
Bripka Annas mengakui bahwa kondisi infrastruktur yang kurang memadai menjadi salah satu tantangan utama dalam menjalankan tugasnya. Akses jalan antar dusun yang masih berupa bebatuan seringkali terputus saat musim hujan tiba. Selain itu, pada awal penugasannya, wilayah binaannya belum terjangkau oleh jaringan listrik. Namun, berkat koordinasi yang baik dengan pemerintah desa, pada tahun 2022 wilayah tersebut akhirnya mendapatkan akses listrik.
Di tengah berbagai keterbatasan yang ada, Bripka Annas tetap bersemangat untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Ia berharap agar pendidikan di wilayah pelosok mendapatkan perhatian yang lebih besar dari berbagai pihak. Bripka Annas mengungkapkan:
"Kalau harapan saya cuma satu, mungkin bisa dibantu pendidikan untuk mereka di sini,"
Kisah Bripka Annas adalah cerminan dari dedikasi seorang abdi negara yang tulus dalam melayani masyarakat. Pengabdiannya telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi pendidikan anak-anak di pedalaman Donggala. Semoga kisah inspiratif ini dapat memotivasi lebih banyak orang untuk berkontribusi dalam memajukan pendidikan di seluruh pelosok negeri.